TEMPO.CO, Jakarta - Kecelakaan yang menyebabkan sembilan orang tewas dan empat lainnya luka-luka pada Ahad, 22 Januari 2012 adalah salah satu contoh buruk keamanan dan kenyamanan pedestrian di Jakarta. Marco Kusumawijaya, pendiri sekaligus Direktur Ruang Jakarta (RUJAK), melontarkan ide peringatan Hari Pejalan Kaki setiap 22 Januari sebagai wujud keprihatinan kecelakaan maut kemarin.
"Hari Pejalan Kaki menunjukkan hak pejalan kaki yang sudah tercerabut," ujar dia saat dihubungi Rabu, 25 Januari 2012.
Peringatan tersebut, dia menyatakan, bukan berarti tidak menghargai kematian para korban. Tapi momen untuk mengingat bahwa peristiwa tragis terjadi karena fasilitas yang kurang dan penghargaan yang minim bagi pejalan kaki. Seperti diketahui pada kejadian nahas tersebut, mobil Xenia hitam yang dikemudikan Afriyani Susanti menabrak trotoar dan halte di kawasan Tugu Tani sehingga menyebabkan sembilan pejalan kaki tewas seketika.
Selain Hari Pejalan Kaki, sebenarnya muncul pula usulan membangun tugu. "Tugu ini tidak harus dimaknai bangunan besar, tapi sebagai peringatan yang menggugah masyarakat," ujar arsitek alumnus Universitas Katolik Parahyangan ini.
Ide tugu tersebut diakui Marco muncul dari seorang ekonom bernama Ari Perdana. "Dia bilang perlu monumen untuk menghargai warga biasa karena kita semua adalah warga biasa," tutur Marco. Sebab, monumen atau tugu tidak harus untuk pahlawan atau orang-orang besar.
Dengan demikian, peringatan Hari Pejalan Kaki adalah juga peringatan hak-hak warga biasa. Karena selama ini hak-hak pejalan kaki, terutama di Jakarta, sudah banyak dihilangkan. "Jujur saya tidak tahu bagaimana caranya Hari Pejalan Kaki ini bisa jadi hari nasional," kata Marco.
Meski belum dapat persetujuan pemerintah, bagi Marco, memperingati Hari Pejalan Kaki adalah bagian dari penyadaran hak-hak warga yang sering dilanggar. "Ini hak semua orang," ujar penginisiasi peta hijau ini.
Saat ini gerakan mendorong tanggal 22 Januari sebagai Hari Pejalan kaki, baru sebatas jejaring sosial di dunia maya. Sejumlah dukungan sudah mengalir termasuk dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat, meski belum ada tindakan nyatanya.
DIANING SARI
Berita Terkait
Kata Saksi Mata: Salip Kopaja, Xenia Maut Jalan Zig-Zag
Pesan Bunda Iffet Agar 'Xenia Maut' Tak Terulang
Mau Aman Nyetir? Jangan Minum Alkohol Sama Sekali
Gerakan Antipengemudi Xenia Maut Muncul di Facebook
Niatnya Injak Rem, Sopir Xenia Maut Malah Injak Gas
Menu 'Dugem' Pengemudi Xenia Maut Cs