TEMPO Interaktif, Cirebon - Gerakan Pemuda Anshor Cirebon setuju dengan wacana yang disampaikan sejumlah pihak belakangan ini yang meminta organisasi yang kerap bertindak anarkis, termasuk Front Pembela Islam (FPI), dibubarkan. "Kami sangat setuju jika FPI dibubarkan," kata Ketua GP Anshor Kabupaten Cirebon, Nuruzzaman, Rabu, 15 Februari 2012.
Nuruzzaman mengatakan, bukan hanya FPI yang perlu dibubarkan, tapi semua organisasi kemasyarakatan lainnya yang melakukan gerakan radikalisme, atau melakukan aksi sweeping dengan mengatasnamakan agama.
Menurut Nuruzzaman, organisasi kemasyarakatan di Indonesia tidak diperkenankan untuk melakukan aksi sweeping. "Di Indonesia ada hukum. Aparat yang berwenanglah yang berhak menegakkan hukum, bukan dengan aksi sweeping yang dilakukan oleh ormas," katanya.
Habib Al Habsy, Ketua FPI wilayan Cirebon mempersilahkan jika ada rencana membubarkan FPI. "Kalau negara menghendaki tidak ada filter, agar masyarakat tidak bersyariat, (silahkan) FPI dibubarkan," katanya.
Wacana pembubaran FPI mencuat setelah perwakilan masyarakat Dayak menolak kedatangan Ketua FPI Habib Rizieq dan rombongan ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 11 Februari lalu. Mereka menolak rencana pendirian FPI di daerah tersebut karena organisasi ini dianggap kerap bertindak anarkis.
IVANSYAH