TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Staf Ahli di Kementerian Pemuda dan Olahraga, Djohar Arifin Husin, mengaku tak tahu ada rekomendasi dari mantan Menteri Olahraga Adhyaksa Dault tentang ketidaklayakan lahan di Hambalang untuk dijadikan kompleks olahraga.
"Masalahnya waktu itu sertifikat tanahnya belum kelar, maka distop pembangunan (kompleks olahraga) itu," katanya ketika ditemui usai menghadiri seminar sepak bola di Universitas Nasional, Selasa, 21 Februari 2012.
Adhyaksa sebelumnya mengatakan lahan di Bukit Hambalang, Sentul, Jawa Barat, tak layak digunakan sebagai kompleks olahraga. Ia beralasan area itu dekat dengan gunung berapi.
Pada 2003 Direktorat Jenderal Olahraga berencana membuat kompleks olahraga di Hambalang. Lahan seluas 32 hektare pun dibebaskan. Belakangan, prosesnya bermasalah karena pengusaha Probosutedjo mengklaim lahan itu miliknya.
Adhyaksa mengaku telah melaporkan ketidaklayakan lahan tersebut dijadikan kompleks olahraga ke Komite Olahraga Nasional Indonesia. KONI pun sepakat membatalkan proyek tersebut.
Karena itu Adhyaksa mengaku kaget saat Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng mengatakan proyek pembangunan kompleks olahraga itu kembali bergulir. Proses sertifikat tanah yang sempat mandek juga dikabarkan beres dengan mudah.
Djohar mengaku tak tahu persis kasus ini. Djohar, yang kini menjabat sebagai Ketua Umum PSSI, hanya mengatakan, "Tanya orang sanalah, tidak semua staf tahu masalahnya."
DWI RIYANTO AGUSTIAR