TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah menghentikan penerimaan bantuan dari luar negeri untuk penanggulangan penyakit Human Immunodeficiency Virus dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS).
"Bantuan itu sudah dihentikan, karena Indonesia sudah dianggap sebagai negara berpenghasilan menengah," kata Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono di kantornya, Jumat 2 Maret 2012.
Agung menjelaskan, sebelumnya penanggulangan HIV/AIDS dibiayai seratus persen oleh donatur internasional, Global FUnd. Kata Agung, World Food Program juga membantu pengobatan HIV-AIDS. "Saat ini kami dianggap sudah mempunyai kemampuan untuk mengobati dan mencegah HIV/AIDS," kata dia.
Menurut Agung, 70 persen program penanggulangan HIV-AIDS di Indonesia memang masih mengandalkan bantuan asing. "Ini mengakibatkan tingkat ketergantungan Indonesia terhadap bantuan asing sangat tinggi," ujarnya.
Agung berharap, pada tahun 2015 sudah tidak ada lagi penularan HIV AIDS di Indonesia. "Hanya tinggal upaya penyembuhannya saja (belum bisa dilakukan)," kata dia.
Agung mengatakan, saat ini, terjadi peningkatan penyebaran HIV/AIDS. "Ada 10 provinsi yang mengalami peningkatan." 10 provinsi itu adalah Jakarta, Jawa Barat, Papua, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Sulawesi Selatan, Riau, Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Barat.
AFRILIA SURYANIS