TEMPO.CO, Jakarta - Selasa malam, 6 Maret 2012, salah satu tersangka pelaku penyerangan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Robert, kedatangan tamu. Tamu itu adalah Jeffri, salah satu target serangan di RSPAD, Kamis, 24 Februari 2012.
Jeffri menyempatkan diri untuk menemui salah satu penyerangnya yang saat ini tengah mendekam di ruang tahanan Polres Jakarta Pusat. Motif kedatangan Jeffri belum diketahui dengan detail. Namun, berdasarkan pantauan Tempo, ia tampak tidak berniat mencari gara-gara dengan Robert.
Mereka berdua tampak berbicara santai dan tidak menggunakan nada keras. Sesekali juga terlihat mereka berdua saling bertukar tawa. Saat ditanya, Jeffri menjawab bahwa kedatangannya hanya untuk melihat keadaan pelaku
"Saya hanya ingin lihat mereka sehat-sehat saja atau tidak," ujar Jeffri sambil berjalan meninggalkan Polres Jakarta Pusat.
Ketika ditanya apa yang ia ketahui terkait penyerangan di RSPAD, Jeffri mengaku tidak bisa bercerita banyak. Yang ia tahu, " ini diawali masalah narkoba dan utang yang terkait dengan Edo Tupessy."
Lebih lanjut, Jeffri bercerita bahwa ia masih tidak tahu kenapa ia dan kawan-kawannya diserang di RSPAD. Kalaupun para pelaku ingin meminta maaf, Jeffri menginginkan mereka minta maaf ke Tuhan saja. "Robert sempat mengucapkan maaf ke saya. Saya bilang ke dia untuk minta maaf ke Tuhan saja," ujar Jeffri dengan wajah sedikit tegang
Untuk kasus penyerangan ini, ia berharap para pelaku mendapat hukuman yang setimpal dan hukum berjalan dengan sebagaimana mestinya, mengadili seadil-adilnya.
Terkait Irene Tupessy, Jeffri mengaku belum bisa bertemu dengan perempuan yang dijuluki Kill Bill tersebut. Katanya, Irene keburu diamankan sehingga tidak bisa ditemui. "Padahal saya ingin bertanya-tanya kenapa menyerang kami," ujar Jeffri.
Malam ini Jeffri mengenakan kemeja cokelat kehitaman. Di kepalanya terpasang topi dan kacamata hitam bertengger di bagian depan topi.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Irene diduga sebagai salah satu dalang penyerangan di RSPAD. Ia diduga sebagai orang yang mengerahkan puluhan orang bersenjata tajam untuk menyerang kelompok Edi.
Penyerangan tersebut diketahui akibat masalah utang piutang sebesar Rp 280 juta. Motif lebih detail; kaitan dengan narkoba, siapa penyuplai senjata, dan berapa besar persenan yang dijanjikan terduga dalang utama, Big Boss, kepada kelompok Tupessy masih diselidiki. Kepala Satuan Reskrim Polres Jakarta Pusat, Ajun Komisaris Besar Hengky Haryadi menjanjikan akan mengungkap kasus ini lebih jauh setelah diselidiki.
ISTMAN MP
Berita Terkait
Perempuan 'Kill Bill' Kumpulkan 40 Penyerang
Perempuan 'Kill Bill' Jualan Sabu di Kampung Ambon
Ada Titipan Bandar Narkoba di Balik Serangan di RSPAD
Polisi Belum Tahu Motif Hercules Tampung Irene
Hercules: Saudara Saya yang Bawa Irene ke Rumah