TEMPO.CO, Jakarta - Keberadaan politikus Partai Hanura, Elza Syarief, sebagai pengacara Muhammad Nazarudin dinilai tidak etis. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Ramadhan Pohan, meminta Elza mundur dari tim hukum bekas Bendahara Umum Demokrat.
"Alangkah elok jika pengacara mundur dahulu," kata Ramadhan di gedung DPR, Senayan, Selasa, 6 Maret 2012. Elza Syarief saat ini menjabat sebagai salah satu Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Hanura.
Ramadhan menyatakan, wajar dia curiga dengan status Elza Syarief sebagai kuasa hukum Nazarudin. Apalagi kesaksian Nazarudin cenderung berbau politis, selalu menghantam Partai Demokrat.
Etika advokat, kata dia, tidak pantas seorang petinggi partai menjadi pengacara untuk menghantam partai lain. "Ini kan menjadi ambigu," kata Ramadhan menjelaskan.
Dia menuturkan, dalam kode etik, hal ini seharusnya tidak pantas untuk dilakukan. Ramadhan menegaskan apa yang dia sampaikan hanya bersifat himbauan. "Kalau tidak didengar ya silakan," ucapnya.
Ramadhan menjelaskan, dia tidak menuduh Partai Hanura ikut bermain dalam persoalan ini. Namun, secara etika dia menghimbau agar Elza mundur terlebih dahulu sebagai kuasa hukum Nazarudin.
Mundurnya Elza Syarief juga akan menepis kecurigaan publik terhadap Partai Hanura. "Banyak kader menghubungi saya," kata dia.
Elza menyanggah dirinya memanfaatkan Nazaruddin untuk menjatuhkan citra Partai Demokrat, seperti yang dituduhkan Ramadhan Pohan. "Itu omongan ngawur dan panik," kata Elza Jumat lalu.
Elza mengklaim tetap bersikap profesional saat mendampingi Nazar. Kalaupun Nazar terus menyerang Demokrat, itu adalah pilihan bekas anggota Dewan Perwakilan Rakyat tersebut.
I WAYAN AGUS PURNOMO | ISMA SAVITRI