TEMPO.CO, Jakarta - Adik terdakwa kasus suap Wisma Atlet Muhammad Nazaruddin, M. Nur Hasyim, membeberkan peran Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum di perusahaan Grup Permai. Menurut Hasyim, Anas selaku bos perusahaan tersebut pernah memberi instruksi saat kantor mereka digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi, akhir April 2011.
"Saya ada di sana (kantor Grup Permai, saat penggeledahan). Hampir satu jam sekali saya ditelepon beliau," kata Hasyim saat menjadi saksi meringankan untuk Nazar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu, 7 Maret 2012.
Hasyim mengaku saat itu diminta Anas mengkondisikan agar petugas KPK hanya menggeledah ruangan Direktur Marketing PT Anak Negeri, anak perusahaan Grup Permai, Mindo Rosalina Manulang, dan tidak menggeledah ruangan lain di perusahaan yang terletak di Mampang, Jakarta Selatan.
Namun, harapan Anas gagal. Petugas KPK menolak hanya memeriksa ruangan Rosa. Hasyim pun akhirnya mengadu ke Anas dan minta diberi instruksi selanjutnya. Namun, perintah Anas tetap sama. "Katanya, usahakan lantai dan ruangan lain tidak digeledah," kata Hasyim yang mengaku menjadi petinggi Grup Permai bersama Anas.
Penggeledahan dilakukan KPK di Permai Tower setelah Mindo Rosalina Manulang tertangkap tangan memberi cek senilai Rp 3,2 miliar ke Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam di kantor Kementerian. Cek tersebut adalah imbalan setelah Grup Permai dilibatkan dalam proyek Wisma Atlet senilai Rp 191 miliar.
Hasyim mengaku, setelah peristiwa tangkap tangan, Anas langsung mengontaknya dan memintanya mengawasi jalannya penggeledahan. Sesampainya di Grup Permai, ia bertemu dengan dua kawan sekantornya, Yulianis dan Albert Panggabean. Saat itu kepada Hasyim, Yulianis mengaku sudah mengamankan dokumen dan duit perusahaan.
Dalam persidangan itu, Hasyim juga menyebut Anas menerima duit untuk memenangkan Kongres Demokrat di Bandung.
ISMA SAVITRI
Berita Terkait
Adik Nazar: Dana Buat Anas Rp 105 Miliar
Nazar Berani Sumpah Pocong Soal Peran Anas
Nazar Tuding Chandra Hamzah Bocorkan Surat Cegah
Kubu Nazar: Demokrat Tak Beritikad Baik Soal Wisma Atlet
Sidang Nazar Hadirkan Orang Dekat Anas
Tudingan dari Bekas Sahabat