TEMPO.CO, Jakarta - Pada area seluas 7,8 hektare di Kelurahan Ceger, Jakarta Timur, Jaksa Agung Hendarman Supandji mewujudkan mimpi membangun kawasan terpadu untuk pengembangan sumber daya manusia Kejaksaan. Menurut dia, sebagai lembaga penegak hukum, Kejaksaan perlu terus meningkatkan kemampuan sumber daya manusia. “Inilah latar belakang dibangunnya kawasan terpadu yang diberi nama Adhyaksa Center,” kata Hendarman pada saat peletakan batu pertama, 16 Juli 2009.
Di kawasan tak jauh dari Taman Mini Indonesia Indah ini, dibangun Tugu Nurani Jaksa, Rumah Sakit Pusat Kesehatan Kejaksaan RI, serta auditorium. Selain itu, tersedia infrastruktur pendukung berupa transportasi shuttle bus, sarana jalan sekeliling kompleks, danau buatan, dan fasilitas jaringan nirkabel Internet.
Perusahaan Nazaruddin masuk ke pengerjaan proyek ini melalui Rosa. Ia memang ditugasi perusahaan menggarap proyek-proyek infrastruktur. “Semua proyek fisik, Rosa yang menggarap,” kata seorang mantan karyawan Permai.
Nazaruddin disebutnya memerlukan bantuan Azis Syamsudin untuk meloloskan pembahasan anggaran di Komisi Hukum Dewan, mitra kerja Kejaksaan Agung. Detail anggaran yang akan dibahas di Badan Anggaran mesti diketuk palu di Komisi Hukum. “Jasa Azis juga diperlukan untuk lobi-lobi di Badan Anggaran,” ujarnya.
Dalam mengamankan anggaran untuk Kejaksaan Agung, seorang mantan anak buah Nazaruddin mengatakan, Rosa pernah tiga kali melakukan pertemuan khusus dengan Azis. “Dua di antaranya bersama Nazaruddin di Restoran Nippon Kan, Hotel Sultan,” katanya. Azis juga disebutnya pernah sekali datang ke Tower Permai, kantor Nazaruddin.
Perjalanan proyek terlihat mulus. Dalam pembahasan anggaran tahunan Kejaksaan Agung pada November 2009, Komisi Hukum memberikan persetujuan pembangunan sarana fisik proyek Adhyaksa Center senilai Rp 567,9 miliar. Proyek empat tahun anggaran ini mendapatkan alokasi di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2010 sebesar Rp 85 miliar. Bagaimana patgulipat ini berjalan? Baca selanjutnya di majalah Tempo pekan ini.
Setri Yasra, Indra Wijaya, Febriyan, Dimas Siregar, Ira Guslina