TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengakui adanya perubahan desain Wisma Atlet Sea Games XXVI di Jakabaring, Palembang. “Banyak sekali perubahan. Bukan hanya di Wisma Atlet,” kata Alex dalam temu media di Hotel Mandarin Oriental Jakarta, Senin, 12 Maret 2012.
Alex mengatakan perubahan desain itu perlu dilakukan untuk mempercepat pembangunan Wisma Atlet. “Waktu cuma 11 bulan, pada saat rancangan diperlihatkan oleh Cipta Karya. Saya lihat, enggak mungkin selesai. Saya kan juga orang teknik,” kata dia.
Dalam rancangan itu, kata dia, ada cor beton, balok beton dan pasang bata. “Itu enggak mungkin selesai, makanya saya suruh, coba kamu cari perbandingan lain. Ada enggak yang bisa. Coba lihat Singapura,” katanya. Perubahan itu, kata dia, juga tidak menyebabkan pergeseran anggaran pembangunan Wisma Atlet.
Alex mengatakan perubahan desain boleh dilakukan dengan dua syarat, yaitu mempercepat pembangunan dan tidak boleh melebihi pagu anggaran. “Anggaran sudah segitu, enggak mungkin ada anggaran lagi,” katanya. Dia justru kesal dengan tudingan menangguk untung dari perubahan desain Wisma Atlet. “Terlalu banyak suudzon,” katanya.
Alex menyebut salah satu perubahan di Wisma Atlet adalah menghilangkan satu tiang di Dining Hall. “Ada tiang di tengah, kalau setelah SEA Games selesai, gedung tidak bisa digunakan sebagai lapangan basket, atap juga dari membran. Kalau begini, kan tak bisa dipakai untuk kegiatan lain,” kata Alex.
Dia lantas meminta tiang yang mengganggu itu dibuang. Pagar di sekeliling Jakabaring sepanjang 10 kilometer itu juga ditinggikan. “Itu daerah 'Texas', jadi saya minta pagar ditinggikan,” katanya.
Menurut Alex, akibat kasus Wisma Atlet mencuat, seluruh pekerjaan pembangunan berhenti selama tiga bulan. “Kalau aku enggak dorong, aku enggak tahu (wisma atlet jadi atau tidak). Kantor sampai aku pindahkan ke stadion. Aku makan di dapur umum bersama mereka,” katanya.
“Lihat saja SEA Games, orang bilang tak selesai, tapi selesai. Bukan cuma selesai tapi SEA Games terbaik dari 25 SEA Games sebelumnya,” katanya. Apalagi, kata dia, sebanyak 182 medali diraih Indonesia. “Terpaut 90 medali dengan negara tetangga,” katanya.
Alex mengaku mengenal Paul Iwo, pengusaha yang disebut-sebut terkait suap Wisma Atlet. “Saya kenal Paul sudah lama. Dari sejak zaman PON. Setelah itu lama enggak ketemu,” katanya.
AMANDRA MUSTIKA MEGARANI
Berita Terkait
Alex Noerdin Diganjal Wisma Atlet?
Alex Noerdin Dituding Terima Duit Wisma Atlet
Cara Aburizal 'Jodohkan' Alex-Nono
Apa Peran Alex Noerdin di Proyek Wisma Atlet