TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum mengusulkan penambahan anggaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan dari pemanfaatan Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp 12,29 triliun. Menteri PU Djoko Kirmanto mengatakan setidaknya ada lima prioritas program pemanfaatan SAL jika masuk dalam usulan APBN-P.
Pertama, pembangunan infrastruktur untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi domestik di Indonesia Timur, terutama di enam provinsi dengan alokasi sekitar Rp 7,39 triliun.
Kedua, menjaga ketahanan pangan, terutama pada peningkatan produksi di daerah-daerah lumbung beras. "Rencana alokasi dananya sekitar Rp 1,62 triliun," kata Djoko di Komisi Infrastruktur Dewan Perwakilan Rakyat, Senin, 12 Maret 2012.
Prioritas program pemanfaatan SAL yang ketiga adalah menjaga koridor ekonomi nasional dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), yang alokasinya direncanakan Rp 1,12 triliun. Keempat, pembangunan infrastruktur perbatasan sebagai beranda utama dan wilayah pulau yang mengalami keterbatasan akses serta memerlukan perbaikan jalan. Rencana alokasi anggarannya sekitar Rp 1,1 triliun.
Program kelima, mitigasi bencana banjir di Pulau Jawa terutama di Pantura. Rencana alokasi anggarannya sekitar Rp 1,06 triliun.
Baca Juga:
Penggunaan APBN-P nantinya untuk menampung dua hal, yakni pemanfaatan SAL yang diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur serta mengurangi kesenjangan wilayah dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi domestik. Kedua, penyesuaian program dan anggaran akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Terutama untuk menjaga daya beli masyarakat melalui pemberian kompensasi secara langsung. Juga pengurangan pengeluaran untuk transportasi dan pendidikan," ujarnya.
Dia menambahkan tujuan pembangunan infrastruktur PU difokuskan pada beberapa hal, di antaranya mengurangi kesenjangan wilayah dan mempercepat serta memperluas pertumbuhan ekonomi yang dilakukan dengan pemenuhan sarana transportasi pada pusat kegiatan ekonomi dan akses pelabuhan utama.
ROSALINA