TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan empat orang mengalami luka ringan di Simeulue akibat gempa bumi yang terjadi di Aceh, Rabu, 11 April 2012.
"Belum ada korban jiwa," kata Juru Bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan singkat, Rabu.
Sutopo menyatakan sistem peringatan dini tsunami berjalan dengan baik. Selain itu, masyarakat juga dinilai siap dengan langsung merespons evakuasi ke tempat-tempat tinggi. Menurut dia, evakuasi diumumkan melalui berbagai media seperti masjid dan gereja.
Gempa bumi berkekuatan 8,5 skala Richter terjadi sekitar pukul 15.38 WIB di 346 kilometer Barat Daya Simeuleu, Aceh. Setelah itu tercatat ada gempa susulan sebanyak lima kali. Gempa bumi besar kembali terjadi sekitar pukul 17.43 WIB dengan kekuatan 8,8 skala Richter di 483 kilometer Barat Daya Simeuleu diikuti 11 kali gempa.
"Tidak hanya BMKG, peringatan dini tsunami dikeluarkan Pacific Tsunami Warning System di Hawaii melalui tsunami travel times," kata Sutopo. Potensi tsunami ini juga berlaku bagi Malaysia, India, Sri Lanka, dan Myanmar.
Berdasarkan pantauan data Pasang surut dari Bakosurtanal, Sutopo memaparkan, terjadi kenaikan muka laut di Lahewa, Nias Utara, setinggi satu meter dan di Meulaboh setinggi 1,02 meter. Sedangkan berdasarkan informasi dari BMKG pada pukul 17.00 WIB terdeteksi tsunami di Sabang setinggi 0,06 meter dan di Meulaboh setinggi 0,8 meter.
Sutopo menyatakan, berdasarkan analisis beberapa pakar gempa dari ITB dan AIFDR, gempa tidak menyebabkan tsunami besar karena mekanisme gempa bersumber dari sesar geser, bukan dari sesar naik.
Sesar geser ini berada di bagian luar daerah pertemuan lempeng. Dua gempa besar ini terjadi di lempeng Indo Australia dan makin menjauh ke barat. "Maka potensi tsunami berkurang," kata Sutopo.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita terkait:
Gempa Aceh, Korban Jiwa di Sumatera Utara Nihil
Pascagempa di Aceh, Banda Aceh Kembali Terang
Gempa Aceh Ancam Tsunami di Banyak Negara