TEMPO.CO, BANDA ACEH - Setelah mati listrik akibat gempa 8,5 skala Richter yang menguncang Aceh pukul 15.38, Rabu 11 April 2012, Kota Serambi Mekkah itu kembali terang. Pantauan Tempo, listrik di kawasan perumahan, jalanan, toko, dan perkantoran telah dinyalakan mulai pukul 20.30 WIB.
Listrik tidak hanya menyala di tengah kota saja. Daerah pinggiran seperti perkampungan, lampu rumah penduduk juga sudah kembali menyala."Sampai sekarang belum ada laporan kerusakan gedung," kata seorang petugas tim penolong, SAR.
Di Banda Aceh, bangunan memang masih berdiri tegak. Tidak ada gedung bertingkat, rumah toko, atau rumah penduduk yang rsak. Tapi beberapa beberapa keramik di menara Masjid Baiturrahman tampak ambrol.
Masyarakat yang sebelumnya sempat mengungsi ke pegunungan perlahan sudah kembali ke kota. Mereka turun mengikuti pencabutan peringatan gelombang tsunami oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
Hari ini, setidaknya tercatat sembilan gempa besar yang melanda Aceh. Berdasar data United States Geological Survey, guncangan terkuat adlah gempa pertama. "Kekuatannya sampai 8,6 skala Richter," tulis USGS.
Selanjutnya terjadi gempa susulan dengan kekuatan antara 5,1-5,4 skala Rchter. Gempa susulan terkuat, sekitar 8,1 skala Richter, terjadi pukul 17.43.
CORNILA DESYANA | MUSTAFA SILALAHI
Berita terkait
Gempa di Aceh, Tsunami di Kepulauan Andaman
Gempa Aceh Ancam Tsunami di Banyak Negara
Gempa Aceh di Luar Zona Subduksi
Getaran Gempa Aceh Terasa di Calcuta
Gempa di Aceh, Tsunami di Kepulauan Andaman
Takut Tsunami Warga Lhokseumawe Lari ke Jembatan
Sudah 11 Kali Gempa Susulan Terjadi