TEMPO.CO , Jakarta:-- Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menilai, Aburizal Bakrie terlalu khawatir gagal menjadi calon presiden dari partainya. Ia melihat Ketua Umum Partai Golkar yang sudah mengikrarkan siap maju itu tak mau tersaingi oleh sejumlah tokoh Golkar lainnya.
”Mungkin saja ada anggapan dari publik bahwa Ical (panggilan Aburizal Bakrie) khawatir tersaingi,” ujar Akbar kepada Tempo di rumahnya di Jalan Purnawarman, Jakarta Selatan, Selasa 10 April 2012.
Baca Juga:
Menurut Akbar, kekhawatiran itu muncul karena pengurus pusat begitu cepat akan memutuskan Aburizal sebagai calon presiden dalam Rapat Pimpinan Nasional Golkar yang dimajukan. Acara rapat yang semula dijadwalkan pada Oktober dipercepat menjadi Juni nanti.
Akbar mengeluhkan tidak adanya mekanisme penjaringan calon presiden di internal Golkar. Padahal, menurut dia, partai beringin memiliki mekanisme pemilihan calon kepala daerah. Konvensi, katanya, adalah mekanisme terbaik untuk menjaring calon seperti yang terjadi menjelang Pemilu 2004 ketika ia menjabat Ketua Umum Partai Golkar.
Dia tak mempermasalahkan jika konvensi ditiadakan. Asalkan ada mekanisme yang demokratis. Indra J, Pilliang dari Lembaga Penelitian dan Pengembangan Golkar, kata Akbar, pernah mengusulkan perlunya menggunakan survei untuk menentukan calon.
Menurutnya, cara itu bisa memunculkan tokoh lain kalau Aburizal ternyata kurang mendapat dukungan. Indra, kata Akbar, lantas menyebut sejumlah nama sejumlah tokoh seperti dirinya, Jusuf Kalla, Sultan Hamengku Buwono X, Agung Laksono, hingga Fadel Muhammad. ”Mungkin Ical khawatir jika pemilihan calon secara terbuka akan memunculkan tokoh lain,” katanya.
Sekretaris Jenderal Golkar Idrus Marham membantah tak ada mekanisme penjaringan. Menurut dia, partainya meninggalkan konvensi yang dinilai elitis. "Sekarang sistemnya mendengarkan suara internal dan eksternal partai,” katanya. Ia menjelaskan pengurus menerima masukan sampai pengurus kabupaten/kota dan mempertimbangkan hasil survei.
JOBPIE S | SETRI SY | RUSMAN P | IRA GS
Berita terkait
Golkar: Ical Itu Jago Tenis, Apalagi Jadi Presiden
Medio April, Tas Gambar Ical 'Serbu' se-Indonesia
Golkar : Taufiq Kiemas Urus Saja Dapur Sendiri
Kampanye Ical, Golkar Siapkan Paket Tas Rp 10 juta
Kiemas: Sudah Tua, Ical-Mega Tak Usah Jadi Capres
Hadang Kalla, Golkar Percepat Rapimnas
Ical Disebut 'Ketuaan', Golkar Tak Peduli
Aburizal Tutup Peluang Kalla
Ical Usul Kalla Cari Partai Lain untuk Jadi Capres
Ical: Saya Siap Jadi Calon Presiden 2014