TEMPO.CO, London - Pelatih sementara Chelsea, Roberto Di Matteo, mempertahankan pilihan taktiknya dalam menghadapi Barcelona saat laga semifinal Liga Champions leg kedua di Camp Nou, Selasa, 24 April 2012 nanti. Menurut dia, gaya bertahan adalah satu-satunya cara untuk bisa mengimbangi permainan tim Catalan.
Pada leg pertama di Stamford Bridge pekan lalu, Chelsea memang berhasil meraih kemenangan dengan taktik itu. Meskipun Barcelona total mendominasi permainan dengan catatan 72 persen penguasaan bola dan melepaskan enam tembakan tepat saran, The Blues malah bisa menang dengan satu kali tembakan ke gawangnya.
Akibat taktik itu, banyak yang mencibirnya, termasuk pelatih legendaris Italia, Arrigo Sacchi. Akan tetapi, Di Matteo sendiri tidak ambil pusing soal kritik yang dialamatkan kepadanya. Baginya yang terpenting Frank Lampard dan kawan-kawan berhasil meraih kemenangan.
“Ya, ini semua soal meraih kemenangan,” kata Di Matteo. “Dia (Sacchi) mungkin punya gaya mendekati Barcelona, tapi kami harus melihat kepada diri sendiri dan cara apa yang terbaik untuk bisa menang dan melaju.”
Di Matteo sendiri sadar dengan strateginya itu, timnya bakal minim kesempatan melakukan serangan ke gawang Barcelona. Namun, dia berharap timnya bisa memaksimalkan minimnya kesempatan itu seperti yang mereka lakukan pada pertemuan pertama. “Pada akhirnya setiap orang punya kesempatan yang terbatas,” ujarnya.
Dengan kemenanagn 1-0 yang diraih pada leg pertama pekan lalu, kini Chelsea hanya membutuhkan hasil imbang melawan Barcelona untuk bisa lolos ke final.
SKY SPORTS | IRVAN SAPUTRA
Berita terpopuler:
Ditahan Everton, MU Gagal Jauhi City
Muamba: Saya Sempat Mati Selama 78 Menit
FIFA Umumkan Investigasi Indonesia Vs Bahrain Mei
Ferguson: Derbi Manchester Penentu Gelar Liga
Taklukkan Wolves, City Dekati MU