TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Anis Matta disebut terlibat dalam perkara Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID) 2011. Komisi Pemberantasan Korupsi menjadwalkan pemeriksaan terhadap Anis pada Kamis 3 Mei 2012.
Keterlibatan Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera ini diungkap Wa Ode Nurhayati, tersangka kasus DPID. Dia menuduh Anis Matta berperan mengubah alokasi dana bantuan yang disusun Badan Anggaran DPR bersama Kementerian Keuangan.
"Anis Matta cenderung memaksa Menteri Keuangan menandatangani surat yang bertentangan dengan rapat Badan Anggaran," kata Nurhayati di kantor KPK setelah diperiksa, Rabu 18 April 2012 atau dua pekan lalu. ”Apa kepentingan Anis, itulah yang harus didalami KPK,” ujar Arbab Paproeka, kuasa hukum Nurhayati, Selasa 1 Mei 2012 kemarin.
Wa Ode Nurhayati menuding Anis Matta telah menyalahgunakan wewenang selaku pimpinan DPR. Program DPID berbiaya Rp 7,7 triliun itu untuk 424 daerah, kemudian dikurangi sebanyak 126 daerah. Menurut dia, pengurangan penerima dana ternyata tidak diiringi penyusutan anggaran.
Itu terjadi, kata Nurhayati, karena kriteria penerima dana diabaikan secara sepihak oleh empat pemimpin Badan Anggaran. Empat orang itu adalah Tamsil Linrung, Olly Dondokambey, Melchias Markus Mekeng, dan Mirwan Amir. "Kemudian dilegitimasi sama Pak Anis Matta," kata Nurhayati. Empat orang tersebut juga sudah diperiksa KPK.
Nurhayati adalah politikus Partai Amanat Nasional, yang ditempatkan di Anggaran DPR. Dia disangka menerima suap dari Fadh A. Rafiq, pengusaha sekaligus Ketua Umum Generasi Muda Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong. Duit itu untuk memuluskan tiga proyek di Aceh. Fadh juga sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Juru bicara KPK, Johan Budi S.P., mengatakan Anis Matta dimintai keterangan sebagai saksi atas tersangka Wa Ode Nurhayati, yang diduga menerima suap Rp 6,9 miliar dalam proyek infrastruktur itu. "Surat pemanggilannya sudah dikirim," kata Johan. Namun penyidik KPK belum memperoleh kepastian soal kehadiran Anis Matta. Pada Jumat pekan lalu, Anis tak memenuhi panggilan KPK karena sedang ke luar negeri.
Anis Matta tak bisa dihubungi Selasa malam 1 Mei 2012. ”Dia malam ini baru pulang dari luar negeri,” kata Mustafa Kamal, Ketua Fraksi PKS. Wakil Sekretaris Jenderal PKS Refrizal mengatakan Anis Matta telah difitnah. ”Biarlah hukum yang membuktikan,” katanya.
TRI SUHARMAN | FRANSISCO R | JOBPIE S
Berita Lainnya:
Tujuh Tahun Harta Angie Melonjak Tajam
PPATK Siap Pasok Data Aliran Dana Angie ke KPK
Pukat: Angie Bisa Dijerat Pasal Pencucian Uang
Pengacara Bantah Angie Sempat Minta Diopname
Sinusitisnya Kambuh, Angie Minta Diperiksa Dokter Pribadi
Di Rutan KPK Angelina Sondakh Sakit Flu
Sel Angie Tanpa AC, Toilet Pun 'Nyampur
Angie Jadi Tetangga Sel Rosa
KPK: Tak Mudah Setujui Angie Gunakan Dokter Pribadi