TEMPO.CO, Jakarta -Komisi Pemberantasan Korupsi akan kembali meng-ekspose penyelidikan dugaan korupsi proyek pembangunan stadion dan sekolah olahraga di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat. INi merupakan ekspose kelima dalam penyelidikan proyek berbiaya Rp 1,2 triliun ini. "Apakah ini ekspose terakhir atau bukan, belum dapat dipastikan," kata juru bicara KPK, Johan Budi SP., Kamis, 3 Mei 2012.
Johan mengatakan pada gelar perkara tersebut akan dilihat oleh pimpinan KPK apakah penyelidikan tersebut layak ditingkatkan ke tahap penyidikan. KPK dalam penyelidikan dugaan korupsi proyek menemukan indikasi keterlibatan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Anas sudah sering membatah mengenai dugaan keterlibatannya dalam kasus korupsi.
Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan sebelumnya KPK telah mendapatkan informasi pengakuan dari anggota Komisi II DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Ignatius Mulyono. Ignatius pernah mengatakan diperintah Anas ikut membereskan penerbitan sertifikat tanah di Hambalang. "Kan, sudah ada keterangan kalau Ignatius Mulyono disuruh Anas menyelesaikan sertifikat tanah untuk Hambalang," kata Bambang.
Ketua KPK Abraham Samad membenarkan indikasi itu. "Kalau Pak BW sudah bilang begitu, maka itu benar," kata Abraham.
Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin yang pernah dikonfirmasi juga menyebut keterlibatan Anas. Dia berujar, Anas yang meminta Ignatius Mulyono mengurus penerbitan sertifikat Hambalang itu. "Karena Iganatius yang kenal dengan pak Joyo Winoto (Kepala BPN)," kata Nazar.
RUSMAN PARAQBUEQ