TEMPO.CO , Jakarta:Komisi Pemberantasan Korupsi bertekad segera memeriksa anggota Komisi Olahraga Dewan Perwakilan Rakyat, Wayan Koster, untuk tersangka kasus korupsi Wisma Atlet SEA Games dan pengadaan peralatan laboratorium di berbagai universitas, Angelina Sondakh. "Kami dalami. Nanti kami periksa," kata Wakil Ketua KPK Zulkarnain di kantornya di Jakarta, Senin 7 Mei 2012 kemarin.
Angie ditetapkan sebagai tersangka sejak 3 Februari 2012, namun baru ditahan KPK pada 27 April lalu. Setelah dia ditahan, sejumlah saksi langsung diperiksa KPK, di antaranya dua sopir Grup Permai--perusahaan M. Nazaruddin--Luthfi Ardiansyah dan Hidayat Nurman, serta Direktur Marketing PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manulang. Wakil Direktur Grup Permai Yulianis dan stafnya, Oktarina Fury, juga sudah diperiksa.
Kemarin giliran wartawan Lembaga Kantor Berita Nasional Antara Jeffrey Manuel Rawis diperiksa KPK. Ia mengaku, dalam pemeriksaan ditanya soal bungkusan yang diduga berisi duit dari Grup Permai untuk DPR. "(Saya jawab) ya enggak pernah," kata dia. Ini adalah kali pertama Jeffrey diperiksa sebagai saksi.
Dalam persidangan terdakwa kasus suap Wisma Atlet Muhammad Nazaruddin beberapa waktu lalu, sempat muncul nama Jeffrey. Bekas anak buah Nazar di Grup Permai, Mindo Rosalina Manulang, menguraikan soal duit Rp 10 miliar yang digelontorkan perusahaan ke DPR.
Sebanyak Rp 5 miliar dari Rp 10 miliar tersebut oleh Rosa diberikan kepada anggota Badan Anggaran DPR, Angelina Sondakh. Uang itu diserahkan lewat perantara bernama Jeffrey. "Uang diserahkan dua kali, Rp 3 miliar, dan Rp 2 miliar di 2010 antara semester satu April," ujar Rosa.
Adapun Luthfi Ardiansyah mengaku pernah dua kali mengantar kardus berisi duit ke Koster. Namun, menurut Luthfi, ia tidak bertemu langsung dengan Koster di ruang anggota Badan Anggaran DPR itu. Luthfi juga menyatakan tak tahu berapa jumlah duit yang dimasukkan ke dalam kardus printer itu. Ia hanya diminta Yulianis mengantar kardus itu ke Senayan.
Di ruangan Koster, Luthfi, yang ditemani staf keuangan Grup Permai bernama Dewi, ditemui seseorang yang tak ia ingat namanya. Orang itulah yang menerima kardus berisi duit dan menandatangani tanda terima. Lalu ia serahkan tanda terima kepada Yulianis. Sorenya, Luthfi kembali diperintahkan Yulianis mengantar duit ke Senayan. Kali ini duit dibungkus kardus rokok Gudang Garam. "Kalau enggak salah, jumlahnya Rp 3 miliar, ” kata dia. Kali ini Luthfi tak lagi ditemani Dewi, melainkan pegawai Grup Permai bernama Danang dan seorang petugas keamanan perusahaan.
I Wayan Koster berulang kali membantah tudingan pernah menerima duit dari Grup Permai. "Saya tidak pernah mengetahui dan tidak pernah menerimanya," kata Koster. Seperti Koster, Angie juga beberapa kali menyatakan tak tahu tentang duit itu. Ia bilang tak pernah berkunjung ke ruangan nomor 613 lantai 6 Gedung Nusantara I Senayan, kantor Koster. "Itu tidak benar," kata dia.
ISMA SAVITRI | TRI SUHARMAN | SUNUDYANTORO
Berita terkait
Wayan Koster Siap Dikonfrontasi dengan Yulianis
Sopir Yulianis Akui Antar Duit ke Wayan Koster
Angelina dan Wayan Koster Dicekal
Dicegah, Koster Bakal Dipanggil PDIP Lagi
Dicekal, Wayan Koster: Saya Jarang ke Luar Negeri
Wayan Koster Tahu Dicegah ke Luar Negeri dari TV
Angie Bantah Pernah Datangi Ruangan Wayan Koster