TEMPO.CO, Jakarta -PT Sky Aviation belum ingin mengambil sikap terkait pesawat Sukhoi milik Rusia yang jatuh Rabu 9 Mei 2012 sore tadi. Direktur Utama Sky Aviation Krisman Tarigan mengatakan, pihaknya masih harus menunggu hasil investigasi dari tim berwenang sebelum memutuskan apakah tetap melanjutkan pembelian pesawat.
Maskapai Sky Aviation telah meneken perjanjian pembelian pesawat jenis Sukhoi milik Rusia. Setidaknya ada 12 pesawat Sukhoi yang dibeli Sky Aviation selama kurun waktu 4 tahun ke depan. Tahap awal, tiga pesawat akan datang bertahap pada September, November, dan Desember tahun ini. Nilai pembelian pesawat Sukhoi, kata Krisman, mencapai US$ 28,5 juta per unit. (Baca: Fakta Soal Sukhoi Superjet-100)
"Kami belum ambil sikap karena masih memikirkan para penumpang yang masih hilang termasuk karyawan kami," kata Krisman.
Namun, dia memastikan jika hasil investigasi ditemukan jatuhnya pesawat karena kondisi tak layak, ada kemungkinan pembelian batal. "Tapi masih akan kami rundingkan kembali. Karena Sukhoi ini sudah teruji untuk pesawat komersial dan sudah diakui oleh badan aviasi Eropa," ujarnya.
Dia menyebutkan, sebanyak 13 karyawan Sky Aviation ikut menjadi korban hilang atas jatuhnya pesawat Sukhoi superjet 100 yang diduga jatuh di Gunung Salak, Bogor. Pesawat lepas landas sekitar pukul 14.20 WIB dari bandara Halim Perdanakusuma. Kemudian, setengah jam kemudian, pesawat dilaporkan hilang kontak.
"Mereka yang hilang sedang ikut dalam joy flight yang diadakan oleh perusahaan Sukhoi. Rencananya joint flight akan diadakan di beberapa negara lain," ujarnya. (Baca: Sukhoi yang Hilang Lagi Tur ke Asia)
Sukhoi Superjet 100 melakukan joy flight, kata Krisman, untuk menarik calon pembeli potensial dari maskapai di Indonesia, selain Sky Aviation. "Joy flight ini ada 2 sesi. Pertama dilakukan pada pukul 11 siang dan kedua sore tadi," dia mengungkapkan.
ROSALINA
Berita Terkait
Batal Naik Sukhoi, Suharso Monoarfa Selamat
Sukhoi Superjet Hilang, TNI AU Tak Ikut Mencari
Dua Wartawan Majalah Commando Ikut Sukhoi
4 Jam Terbang, Sukhoi Superjet Diduga Jatuh