TEMPO.CO, Yogyakarta -- Femi Adi Soempeno, penumpang pesawat Sukhoi Superjet-100 yang hingga saat ini belum diketemukan, adalah wartawan Bloomberg. Mantan wartawan Kontan ini punya ketertarikan dengan segala sesuatu yang serba Rusia. Femi bahkan menguasai bahasa Rusia.
"Bisa jadi dia naik Sukhoi karena tertarik dengan Rusia,” kata AA Kunto, sahabat Femi yang dihubungi Tempo, Kamis 10 Mei 2012. Sebagai sahabat yang kerap mengunjungi tempat tinggal Femi di kawasan Bumijo, Yogyakarta, Kunto menceritakan rumah orangtua Femi penuh dengan buku-buku tentang Rusia. Ayah Femi, Soempeno, yang mengoleksi buku-buku tentang Rusia itu.
Bisa jadi lantaran koleksi buku sang ayah itulah Femi pun tertarik dengan segala sesuatu tentang Rusia. Apalagi, media tempat dia bekerja, Bloomberg, memfokuskan tulisan ekonomi. “Bisa jadi selain karena tugas kantor juga karena dia tertarik dengan Rusia,” katanya.
Femi alumnus FISIP Universitas Atmajaya Yogyakarta angkatan 1999. Semasa kuliah ia dikenal sebagai mahasiswa yang cerdas. Femi mendapat beasiswa penuh dari Universitas Atmajaya Yogyakarta karena tulisan-tulisannya di rubrik Gema surat kabar Bernas Yogyakarta. “Kampusnya menawari gratis asal kuliah tidak lebih dari empat tahun,” kata Kunto.
Kunto dan Femi pun pernah menulis buku bersama. Buku itu berjudul Perang Panglima, Apa Mengkhianati Siapa? yang diterbitkan Galang Press Yogyakarta. Sejak pemberitaan hilangnya Sukhoi, Kunto menghubungi dua nomer Femi tapi tidak aktif.
Pesawat Sukhoi Superjet-100 komersial buatan Rusia kehilangan kontak pada ketinggian 6.000 kaki setelah lepas landas dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Hubungan Masyarakat Badan SAR Nasional, Gagah Prakoso, mengatakan sebelum hilang kontak pesawat teridentifikasi berada di titik koordinat sekitar kawasan Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.
BERNADA RURIT
Berita Terkait:
Keluarga Penumpang Sukhoi Menunggu Keajaiban
Duka Korban Penumpang Pesawat Sukhoi
Isak Tangis Keluarga Korban Insiden Sukhoi
Warga Sempat Lihat Sukhoi Oleng Lintasi Tenjolaya
Lokasi Sukhoi di Ketinggian 2.086 Meter
Bondan Winarno Berduka, Sohibnya Ada di Sukhoi
Mengapa Suharso Monoarfa Batal Naik Sukhoi
Keceriaan Pramugari dan Awal Pesawat Sukhoi
Fakta Soal Sukhoi Superjet-100
Roy Suryo Lihat Beberapa Keganjilan Sukhoi