TEMPO.CO , BANDUNG:- Direktur Aircraft Service PT Dirgantara Indonesia Budi Wuraskito mengungkapkan, rute untuk Joy Fligt merupakan pilihan dari penyelenggara ”show” itu. ”Mungkin yang jadi pertimbangan, kepadatan lalu lintas udara, kalau ke arah selatan itu lalu lintas udaranya tidak padat,” kata dia saat dihubungi Tempo, Kamis, 10 Mei 2012.
Menurut Budi, rute arah selatan dari sejumlah bandara di Jakarta terhitung lebih lengang dibandingkan rute penerbangan menuju arah lainnya. Rute lengang itu memudahkan penyelenggara untuk mempertunjukkan kemampuan pesawat. Keleluasaan semacam itu yang sulit diperoleh jika traffic udaranya terlalu padat. ”Artinya dia bisa punya sedikit keleluasaan kalau mau belok sedikit ke kiri atau ke kanan,” kata Budi.
Budi mengatakan, untuk pesawat dengan kelengkapan peralatan seperti Sukhoi Superjet itu, kondisi kontur rute selatan itu bukan halangan. ”Buat pesawat sekelas Sukhoi dengan semua perlengkapan yang ada di pesawatnya, nggak jadi masalah,” kata dia. ”Cuman kenapa milih dekat-dekat dengan gunung.”
Dia mengaku sempat melihat langsung pesawat itu. Budi termasuk salah satu pejabat PT Dirgantara yang namanya tercatat dalam daftar undangan mengikuti Joy Flight itu. ”Tiba-tiba saya lupa, kebetulan ada undangan lain sorenya, padahal minggu sebelumn ya saya sudah diingetin" kata Budi.
Semua pertanyaan dan spekulasi soal pesawat itu baru bisa terjawab lewat rekaman pembicaraan pilot dengan menara kontrol di bandara, yang dicocokkan dengan Kotak Hitam yang merekam semua gerak-gerik pesawat dan percakapan pilot dengan menara kontrol. ”Nanti kelihatan di Kotak Hitam,” kata dia.
AHMAD FIKRI
Berita terkait
Jalan Darat, Tim Evakuasi Sukhoi Nginep di Ketinggian
Riskan Terbang di Bawah 9000 Kaki di Gunung Salak
ATC Izinkan Sukhoi Turun ke 6000 Kaki
Roy Suryo Lihat Beberapa Keganjilan Sukhoi
Hancur Berkeping, Sukhoi Diduga Menabrak Tebing
Basarnas: dari Jauh Pesawat Sukhoi Terlihat Utuh
Keceriaan Pramugari dan Awak Sukhoi Superjet
Serpihan Sukhoi Terlihat dari Helikopter
Telepon Penumpang Sukhoi Masih Bisa Dihubungi
Ini Bukan Celaka Pertama Sukhoi, Tapi Terfatal