TEMPO.CO, Jakarta - Pada pukul 08.25 WIB, dua kantong jenazah korban Sukhoi Superjet 100 lainnya tiba setelah dua kantong pertama yang berisi tiga jenazah. Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono terlihat di sekitar landasan pacu menyaksikan kedatangan jenazah.
Kepala Penerangan Hubungan Masyarakat Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma Mayor Sus Gerardus Maliti membenarkan ada keluarga korban Sukhoi Superjet 100 yang pingsan di bandara. "Tadi ada keluarga yang pingsan karena tidak kuat," ujar Maliti di Bandara Halim Perdanakusuma, Sabtu pagi, 12 Mei 2012.
Sampai saat ini, TNI AU berjaga-jaga di sekitar landasan pacu. Sebuah helikoper SAR dan sepuluh ambulans juga bersiaga di sana. Masih belum diketahui waktu kedatangan jenazah-jenazah berikutnya.
Sukhoi Superjet 100 RA 36801 berangkat dari Landasan Udara Halim tanggal 9 Mei 2012 sekitar pukul 14.00 WIB dalam rangka uji coba. Namun pesawat tersebut hilang kontak sekitar pukul 14.33.
Saat hilang, diketahui pesawat ada di titik koordinat 06.43 menit 08 detik Lintang Selatan dan 106.43 menit 15 detik Bujur Timur, di daerah Gunung Salak, perbatasan Kabupaten Bogor dengan Sukabumi, Jawa Barat. Pesawat tersebut diperkirakan mengangkut 50 penumpang, enam di antaranya adalah warga negara Rusia.
Tim SAR, Jumat, 11 Mei 2012, pukul 10.00, sudah menemukan 12 jenazah di lereng Gunung Salak. Lokasinya di bawah Puncak 1 Gunung Salak, di tebing yang memiliki kemiringan hampir 85 derajat di ketinggian 2.086 meter atau 6.000 kaki.
MARIA YUNIAR
Berita terkait
Tim SAR Temukan 12 Jenazah Korban Sukhoi
Keluarga Korban Sukhoi Histeris Nonton Evakuasi
KTP, Paspor, dan Laptop Korban Sukhoi Ditemukan
15 Warga Gunung Salak Diikutkan Evakuasi Sukhoi
Jalan Menuju Evakuasi Korban Shukoi Macet