TEMPO.CO, Ambon - Satu orang terkena panah dan tiga rumah terbakar akibat bentrokan yang terjadi antara warga Mardika dengan warga Desa Batu Merah, Kota Ambon, Selasa Subuh, 15 Mei 2012.
Peristiwa ini bermula dari peringatan Hari Pahlawan Pattimura ke-1195 ketika warga Desa Batu Merah akan membawa obor yang dibawa dari Saniri, Desa Tuhahan, Saparua, Maluku Tengah, tempat pembakaran obor yang selanjutnya dibawa ke Kota Ambon secara estafet.
Setelah warga Desa Hatiwe Kecil menyerahkan obor Pattimura kepada warga Desa Batu Merah dan akan membawa obor ke Pattimura Park, sekitar 1 kilometer dari Perbatasan Desa Batu Merah-Mardika, tiba-tiba sekelompok pemuda Mardika mencegat rombongan pembawa obor agar menyerahkan obor ke mereka untuk kemudian dibawa ke Pattimura Park.
Gara-gara dicegat itulah, seorang pembawa obor menusukkan obor ke salah seorang pemuda Mardika. Akibatnya, terjadi saling rebutan obor antara pemuda Mardika dan para pembawa obor. Bentrok akhirnya tidak terelakkan. "Dorang (dia) paksa ambil obor jadi ribut," kata Usman, salah seorang warga Desa Batu Merah.
Obor yang diestafet akhirnya tidak sampai ke Pattimura Park yang saat itu sudah dinantikan Wali Kota Ambon dan Gubernur Maluku serta pejabat militer dan sipil lainnya.
Kepala Desa Batu Merah Awat Ternate mengatakan, sejarah pembawa obor selalu diestafet dari desa-desa adat dan selalu dari Desa Batu Merah hingga ke tempat pembakaran obor terakhir di Pattimura Park. "Nanti setelah kerusuhan baru pemuda Mardika berebut bawa obor," kata Efendi.
Insiden ini berhasil diatasi aparat TNI dan Polri sekitar pukul 08.00 WIT.
MOCHTAR TOUWE
Berita Terkait:
Ternyata Sukhoi yang Jatuh Itu Pesawat Pengganti
Perempuan Cantik dan Perempuan Tua di Gunung Salak
22 Sidik Jari dari 18 Kantong Jenazah Korban Sukhoi
Hantaman Keras Mematikan ELT Sukhoi
Ternyata, Ini Sebab ELT Sukhoi Tak Terdeteksi
Di Hari Sukhoi Naas, Petugas ATC Layani 12 Pesawat