TEMPO.CO, Bogor - Sudah dua hari ini sebanyak 230 siswa kelas 7 dan 8 Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Cijeruk, Bogor, tidak bisa belajar secara normal. Bahkan, pada Senin, 14 Mei 2012, pihak sekolah harus membebaskan muridnya dari kegiatan rutin.
Kepala SMPN Abdul Rozak mengatakan kondisi gedung sekolah yang berdampingan dengan lapangan helikopter membuat kegiatan belajar terganggu suara bising. Selain itu, sebagian fasilitas sekolah juga digunakan tim relawan evakuasi Sukhoi dan para wartawan.
"Ya, terganggu, makanya sejak hari Senin anak-anak masuk sekolah, tapi dibebaskan. Mereka bisa melihat helikopter atau kerja teman-teman jurnalis," kata Abdul Rozak.
Kendati demikian, Kepala SMPN 1 Cijeruk mengaku tidak keberatan atas adanya aktivitas evakuasi korban Sukhoi. Para relawan dan awak media, termasuk tim Rusia, dibebaskan untuk menggunakan fasilitas sekolah.
Seorang siswi kelas 7, Ira Fitri, mengaku senang dibebaskan dari kegiatan belajar mengajar. Namun, pada Selasa, 15 Mei 2012, dia sempat mengikuti satu mata pelajaran. "Kemarin bebas, tadi tetap belajar. Terganggu, tapi enggak apa-apa kok," kata Ira.
ARIHTA U SURBAKTI
Berita terkait:
Nasib Evakuasi Sukhoi Diputuskan Sore Nanti
Sudah 27 Kantong Korban Sukhoi Dikirim ke Halim
Rusia Pernah Alami Musibah Serupa Sukhoi
Juni, ATC Bakal Pisah dengan Bandara
Indonesia Ngotot Periksa Kotak Hitam Sukhoi
Ternyata Sukhoi yang Jatuh Itu Pesawat Pengganti