TEMPO.CO, London - Pelatih sementara Chelsea, Roberto Di Matteo, tahu betul partai puncak Liga Champions bisa membuat pemain-pemainnya tegang. Untuk mengatasi ketegangan itu, dia melancarkan operasi diam-diam.
Tanpa diketahui Frank Lampard dan kawan-kawan, pelatih asal Italia itu menginstruksikan staf video analisis klub berkunjung ke keluarga para pemain dan merekam ucapan penyemangat untuk laga puncak di Muenchen.
Staf Chelsea bahkan menelusuri situs YouTube untuk mencari foto-foto dan rekaman para pemain ketika masih kecil. Hasilnya, video berdurasi 20 menit ditunjukkan kepada para pemain pada Jumat malam waktu setempat, 18 Mei 2012, atau sehari sebelum partai final digelar, di hotel tempat mereka menginap.
Pemain The Blues pun meresponsnya dengan senyuman dan tak sedikit pula yang menitikkan air mata. Mereka terkejut sekaligus terharu dengan video yang dibuat oleh Di Matteo beserta asistennya itu.
“Mungkin ada beberapa tetesan air mata, tapi ada juga sedikit tawa dan olok-olok. Dan itulah yang benar-benar membuat kami bersemangat,” kata bek Chelsea yang tampil di partai final, Ryan Bertrand.
Bertrand pun memuji cara Di Matteo itu. “Itu sentuhan brilian oleh bos. Pesan yang merupakan kejutan bagi kita semua,” kata bek berusia 22 tahun itu.
Pada partai final, Chelsea berhasil mengalahkan Muenchen lewat drama adu penalti setelah skor sama kuat 1-1 bertahan selama 120 menit. Ini jadi gelar perdana Chelsea di ajang Liga Champions.
THE SUN | IRVAN SAPUTRA
Berita terpopuler:
Lima Pemain Terburuk di Final Liga Champions
Lima Pemain Terbaik Chelsea di Final Champions
Abramovich, Menebar Mimpi, Meneguk Poundsterling
Lima Hal yang Membuat Chelsea Juara Liga Champions
Kritik dan Penasaran Robben untuk Chelsea