TEMPO.CO , Jakarta:- Sebulan terakhir, Michael Rusli dan perusahaannya, PT Prima Java Kreasi jadi pergunjingan kelompok yang menentang digelarnya konser Lady Gaga, The Born This Way Ball. Apalagi belakangan, Polda Daerah Metro Jaya juga menyatakan tak akan mengizinkan konser digelar pada 3 Juni mendatang di Gelora Bung Karno, Jakarta. Padahal 50 ribuan tiket sudah ludes terjual.
Berpengalaman belasan tahun sebagai bankir, lalu banting stir menjadi pengusaha bidang energi, hingga mendirikan perusahaan hiburan salah satunya usaha promotor, ticketing and management Big Daddy- Michael menyadari benar risiko sebuah usaha. “Setiap usaha sudah dihitung semua,” kata Michael Rusli, Presiden Direktur PT Prima Java Kreasi. “ Ini risiko sebuah show,”
Michael sadar betul resiko berbisnis hiburan jika pertunjukkan batal. Andai konser Lady Gaga batal, Michael pantang surut. “Bisnis ini jangka panjang. Minggu depan, saya akan mengannounce tiga show,” ujarnya.
Bagaimana perhitungan Michael soal nasib pertunjukkan Lady Gaga dan apa yang sebenarnya terjadi, kepada Istiqomatul Hayati, Qaris Tajudin, dan juru foto Dwianto Wibowo, Selasa 15 Mei 2012 lalu.
Bagaimana nasib konser Lady Gaga?
Saya belum tahu, officially belum ditolak. Memang ada diskusi dengan Polda. Jadi masih ada pekerjaan rumah. Dari Kementerian Pariwisata dapat izin, dari polisi belum.
Apa sebenarnya kekhawatiran polisi paling besar?
Dari segi kultur, publik berkomentar show ini nggak cocok untuk Indonesia. Kami harus (datang) ke kelompok-kelompok ini untuk bertanya apa masalahnya, apa yang bisa kami diskusikan. Kami jadi promotor bukan hanya bikin show, tapi membawa artis yang ketemu fans-nya, 50 ribu orang. Jadi, kami harus tanggung jawab sama fannya.
Tapi emang konser Lady Gaga tidak cocok untuk Indonesia?
Banyak yang salah persepsi. Memang Lady Gaga artis kontroversial, semua orang tahu. Dan kontroversi itulah yang bikin dia gede banget. Tapi banyak orang menganggap hal yang kontroversial itu adalah karakter dia. Padahal, setiap konsernya selalu berbeda. Seperti apa pertunjukan di Jakarta, kita tak tahu, karena enggak pernah ditonton di mana pun. Enggak bisa disamakan dengan show-nya di luar negeri atau di video klip. Target market-nya beda. Bukan hanya content-nya yang beda, tapi ada elemen-elemen yang menyesuaikan tempatnya.
Contohnya?
Hari pertama dia di Korea, bajunya menunjukkan dia enggak provokatif seperti pas di Los Angeles atau London. Pakaiannya rapi. Orangnya sangat menghargai kultur setempat. Seminggu di Korea, dia enggak gembar-gembor. Jadi ada penyesuaian.
Bagaimana dengan di Indonesia?
Untuk Indonesia, dia mengerti ini negara mayoritas muslim. Kulturnya berbeda. Dia juga bilang, pertunjukan di Asia bakal disesuaikan. Enggak bakal ada topless, enggak pakai daging, atau perutnya kebuka. Itu sudah pernyataan dia.
Ada tudingan dia pemuja setan.
Sebenarnya dia sendiri enggak begitu. Kalau dia pemuja setan, di Roma, pasti sudah dicekal sama (otoritas Gereja) Katolik. Memang ada diskusi soal itu. Tapi belakangan, Gereja bilang, “Lady Gaga buat show, we don’t take it seriously.”
Ada upaya mendekati kelompok-kelompok penentang?
Pokoknya, dari saya semua jalannya legal. Semua pihak diajak dialog. Di luar itu, kami susah ngomong apa yang kami lakukan. Kami masih berusaha tetap menggelar show ini. Soalnya, ini kan show pertama kali dia di Indonesia, 52 ribu orang sudah membeli tiket dan masih banyak yang mencari tiket.
Bagaimana reaksi Lady Gaga mengetahui rencana konsernya banyak ditentang?
Dia terbuka dengan opini yang berbeda. Dari pihak Lady Gaga, enggak melarang ada protes atau demo, tapi harus aman. Waktu saya ketemu dia di Seoul, dia bertanya bagaimana fans di Indonesia. Dia tanya, “What can I do for you?”
Sejauh mana dia menyesuaikan diri dengan kultur Indonesia?
Dia respek dengan kultur Indonesia. Tapi kalau sampai dipaksa untuk menjadi bukan Lady Gaga itu juga nggak mungkin
Sebenarnya, apa pertimbangan Big Daddy mendatangkan Lady Gaga?
Lady Gaga artis terbesar. Semua promotor pasti mau mengundangnya. Untuk mendapatkan Lady Gaga, pasti enggak mudah.
Seberapa susah?
Susah sekali. Tapi kami terbantu oleh testimonial dari artis-artis lain yang pernah kami datangkan. Dari situs Linkin Park, misalnya, mereka bikin rating tour dan bilang Indonesia itu terbaik dari sisi persiapannya, jalur orang masuk-keluar, sampai sound system, semua bagus.
Adakah permintaan khusus dari Lady Gaga?
Sebenarnya untuk show dengan ukuran seperti ini dan artis sebesar itu, dia tergolong enggak ribet. Saya pernah bertemu dia di Seoul. Orangnya sederhana banget. Rajinnya minta ampun. Seminggu sebelum show di Korea, sehari empat kali dia latihan.
Menurut Anda, insiden ini akan mempengaruhi arus kedatangan artis top lain ke Indonesia?
Dampaknya agak gede. Kalau kegagalan Lady Gaga membuat Madonna nggak jadi datang, bisa saja. Kan Madonna memang lagi touring. Kami ada rencana (untuk menggelar konser Madonna).
***
Berita terkait
Promotor Lady Gaga Mediasi dengan Polda.
Kapolri Bantah Persulit Izin Lady Gaga
Ruhut Soal Lady Gaga: Kau Tanya Saja ke Kodok
Polri Siap Jaga Konser Lady Gaga dari Penonton Palsu
Konser Lady Gaga, Ini Komentar Berlian Entertainment
Simbol-simbol Kontroversi Lady Gaga
