TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Perhubungan Dewan Perwakilan Rakyat akan memanggil Menteri Perhubungan Freddy Numberi untuk memberikan klarifikasi soal tragedi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, Rabu, 9 Mei lalu. Rapat tersebut direncanakan untuk mengevaluasi sistem lalu lintas udara nasional.
"Kami akan minta penjelasan mengenai kondisi lalu lintas udara secara keseluruhan," ujar Wakil Ketua Komisi Perhubungan, Muhidin Muhammad Said, Kamis, 24 Mei 2012.
Menurut Muhidin, selain memanggil Menteri Perhubungan, Komisi juga akan meminta keterangan dari Komite Nasional Kecelakaan Transportasi dan Badan SAR Nasional. "Kami ingin mendapatkan informasi detail mengenai jatuhnya pesawat nahas itu," ujar Said.
Pesawat komersial buatan Rusia itu jatuh saat melakukan joy flight Halim Perdanakusuma-Pelabuhan Ratu. Pada penerbangan itu pesawat mengangkut 45 penumpang yang terdiri dari perwakilan perusahaan rekanan, beberapa pejabat perusahaan penerbang Tanah Air, jurnalis, dan kru pesawat. Semua penumpang tewas dalam kecelakaan itu.
Menurut Said, dalam pertemuan nanti DPR juga akan meminta hasil pantauan langsung dari Menteri Perhubungan, Badan SAR Nasional, dan seluruh pihak yang terlibat dalam proses evakuasi korban dan pesawat. Komisi juga meminta pemerintah terus mengawal pemberian asuransi untuk keluarga korban.
Tak hanya itu, Dewan juga akan meminta konfirmasi pada air traffic control (ATC) tentang dugaan buruknya komunikasi petugas ATC dan pilot Sukhoi nahas itu. "Ini akan jadi pengalaman bagi penerbangan Tanah Air agar tidak terulang lagi di masa mendatang."
IRA GUSLINA SUFA