TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Daryatmo mengatakan evakuasi puing dan korban kecelakaan Sukhoi Superjet 100 dinyatakan selesai. Misi terakhir tim evakuasi, yakni menemukan flight data recorder (FDR), sudah tuntas dilaksanakan.
“Dengan ditemukannya FDR, proses evakuasi kami hentikan dan dinyatakan selesai,” kata Daryatmo di Bandar Udara Halim Perdanakusuma pada Kamis, 31 Mei 2012.
FDR adalah komponen vital yang diperlukan untuk menganalisis penyebab jatuhnya pesawat Sukhoi pada 9 Mei lalu. Data yang terdapat dalam FDR menjelaskan pergerakan pesawat maksimal 20 jam sebelum kecelakaan terjadi.
Perangkat berwarna oranye dan mirip dongkrak mobil itu ditemukan pada Rabu, 30 Mei 2012 siang kemarin, atau 23 hari setelah pesawat asal Rusia itu menabrak Gunung Salak, Bogor. Perangkat tersebut ditemukan tertimbun tanah di bawah puing ekor pesawat.
Ketua tim gabungan Search And Rescue (SAR), Kolonel Infanteri A.M. Putranto, mengatakan saat ini personel yang ditugaskan mengumpulkan dan menjaga puing di lokasi kecelakaan adalah petugas kewilayahan setempat. Antara lain personel Komando Resort Militer 061 dan petugas Bandar Udara Atang Senjaya.
Daryatmo mengatakan evakuasi sewaktu-waktu dapat dibuka kembali jika ada penemuan jenazah korban yang signifikan. Tapi, berdasarkan penyisiran terakhir yang dilakukan tim Basarnas, tak ada lagi tanda-tanda adanya sisa jasad korban. “Kalau ada indikasi, ya evakuasi kami buka lagi,” ujarnya.
ANANDA BADUDU
Berita terkait
KNKT : Isi FDR Bukan Untuk Tentukan Siapa Salah
Flight Data Recorder Sukhoi Ditemukan
Petugas SAR Temukan Kemudi Pesawat Sukhoi
Tes DNA Korban Sukhoi Sulit Dilakukan
Identifikasi Korban Baru Sukhoi Sudah Dimulai