TEMPO.CO, Jakarta - Atap delapan ruang Sekolah Dasar Negeri (SDN) 20 Pagi, Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, ambruk. Genting, rangka atap, dan plafon yang runtuh menimpa meja dan kursi di ruang kelas.
Padahal, menurut para siswa SDN tersebut, renovasi gedung sekolah ini baru selesai pekan lalu. Nikmah, wali murid SDN 20, mendengar suara atap ambruk pada Senin malam, 4 Juni 2012. "Suaranya sampai terdengar di rumah," katanya, Selasa 5 Juni 2012. Rumah dia hanya berjarak 50 meter dari sekolah tersebut. Dia menyayangkan ambruknya atap ini karena proses belajar siswa terganggu.
Sebanyak 279 dari 319 siswa terancam tidak bisa mengikuti ujian kenaikan kelas pada Senin pekan depan. Kemarin mereka terpaksa diliburkan. Sebab, hanya dua ruang kelas yang bisa digunakan untuk belajar. Syifa Ila dan Adinda Zalfa Lestari, siswa kelas III SDN 20, sedih ketika mengetahui atap sekolahnya ambruk. "Padahal, Senin pekan depan (11 Juni 2012) ada ujian kenaikan kelas," kata Adinda. Pentas seni yang akan digelar pada Sabtu pekan depan (16 Juni 2012) juga terancam batal.
Tempo melihat sekolah tersebut Selasa, 5 Juni 2012. Dinding sekolah bercat biru dan kuning horizontal itu masih tampak baru. Bau cat masih tercium. Kaleng cat dan peralatannya bertebaran di depan ruang kelas I-A, salah satu ruang yang atapnya ambruk. Kemarin, di ruang yang ambruk, atapnya dikelilingi garis polisi.
Aceng Kurnia, guru kelas II, hanya bisa pasrah. "Sudah musibah," kata dia. Untunglah, tak ada korban jiwa karena peristiwanya terjadi pada tengah malam.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Didi Sugandi, mengakui renovasi atap gedung sekolah itu baru selesai. Anggaran renovasi mencapai Rp 318 juta dari hibah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Menurut dia, gedung itu mestinya diserahterimakan dari panitia kepada pihak sekolah kemarin pagi. "Kami akan mendalami ada penyimpangan atau tidak," ujarnya.
Menurut Didi, proyek renovasi ini dikerjakan oleh sekolah. Sekolah kemudian menunjuk panitia dari sekolah, komite sekolah, dan masyarakat. "Panitialah yang harus bertanggung jawab," ujarnya. Kepala SDN 20 belum dapat ditemui.
Walau belum melakukan penyelidikan, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto menuding efek gempa yang terjadi pada Senin sore lalu sebagai penyebab atap ambruk. "Dugaan kami karena konstruksinya kurang tahan gempa," kata Taufik saat dihubungi, Selasa 5 Juni 2012.
Pada Senin 4 Juni 2012 memang terjadi gempa bumi. Lokasi titik gempa berada 121 kilometer arah barat daya Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Getaran gempa dirasakan cukup kuat hingga wilayah Jakarta dan sekitarnya. Untuk sementara, kata Taufik, tempat belajar para siswa kemungkinan besar dialihkan ke sekolah lain.
ATMI PERTIWI | SATWIKA MOVEMENTI
Berita Terkait
Polisi Sita Sabu 150 Kilogram di Cengkareng
Pengedar Sabu 5 Kilogram Ditangkap di Kalibata
Musisi yang Tampil di PRJ Masih Seperti Tahun Lalu
Musisi di PRJ Wajib Nyanyikan Lagu Nasional
Lokasi SIM dan STNK Keliling
Polisi Segera Periksa Pimpinan Koperasi Langit Biru
Developer Gedung SD Depok Kabur, Guru Bingung
Pejabat Bekasi Dilarang Gunakan BBM Bersubsidi