TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengklaim penerapan pelarangan konsumsi bahan bakar minyak bersubsidi bagi kendaraan dinas pemerintah sudah menunjukkan hasil positif.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Evita Legowo mengatakan, pemasangan stiker khusus yang dipasang di setiap kendaraan dinas di wilayah Jabodetabek membuat tingkat pembelian Premium menurun dan konsumsi Pertamax meningkat.
Stiker itu dipasang pada dua bagian kendaraan, yakni pada bagian depan pojok kiri atas dan bagian belakang kendaraan. Sejak diberlakukan larangan BBM subsidi bagi kendaraan dinas, telah terjadi penghematan volume konsumsi premium di Jabodetabek sebesar 2,4 persen dan peningkatan konsumsi Pertamax sebesar 8,5 persen.
"Ini tercatat 10 hari sejak 1 sampai 10 Juni lalu," kata Evita dalam konferensi pers monitoring penghematan energi dan air di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat, 15 Juni 2012.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Kardaya Warnika mengatakan, meskipun program menunjukkan hasil positif, tetapi di wilayah Jakarta masih ada yang belum menunjukkan hasil, yaitu Jakarta Barat.
"Jakarta Barat belum menunjukkan peningkatan. Tingkat penurunan penjualan Premiumnya belum berubah," kata dia.
Institusinya akan mengerahkan 300 petugas tenaga lapangan untuk memonitor penurunan penjualan Premium. Setiap pelanggaran kendaraan dinas akan dicatat dan dilaporkan langsung oleh petugas.
"Kebijakan ini sementara hanya dilakukan di wilayah Jabodetabek, jadi wilayah lain belum diwajibkan. Tapi untuk Pulau Jawa dan Bali akan diterapkan 1 Agustus 2012 mendatang," ujarnya.
ROSALINA
Berita Populer:
Bola, SNMPTN, dan Telat Ujian
Motta Tak Percaya Persekongkolan Spanyol-Kroasia
''Perang'' Kostum Jokowi-Ahok vs Hidayat-Didik
Mencari Jejak Ledakan Bintang
Otak-Atik Nama Om Liem Jadi Sudono Salim
Miranda Menguji, Miranda Diuji