TEMPO.CO , Jakarta-Di ruangan tahanan sempit berukuran sekitar 2x3 meter itu, hari-hari Miranda Swaray Goeltom sempat disibukkan dengan membaca disertasi seorang calon doktor. Perhatian dan konsentrasinya tercurah pada disertasi tebal dan berjudul cukup panjang itu: "Peran Kendala Keuangan dan Nilai Tukar Integrasi Perdagangan Internasional; Studi Kasus Dinamika Ekspor Industri Manufaktur Indonesia 1995-2009.”
Masuk Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi karena tersangkut kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Miranda rupanya masih menyimpan semangat untuk menguji karya Yati Kurniati, mahasiswa doktoral yang ia bimbing. Ya, bagaimanapun perempuan yang kerap berganti warna rambut ini masihlah guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Kata Dodi Abdul Kadir, pengacaranya, "Ibu (Miranda) serius membaca disertasi itu."
Tetapi rumah prodeo punya aturan sendiri. Maka, Miranda mengirim surat permohonan kepada pimpinan KPK agar diizinkan menguji disertasi anak didiknya. Apalagi bukan hanya Yati yang seharusnya diuji dalam waktu dekat. Ada tiga mahasiswa program doktoral lainnya selain Yati.
Andi Simangunsong, pengacara Miranda lainnya, saat menyerahkan surat permohonan Miranda kepada KPK, mengatakan para mahasiswa bimbingan kliennya itu seharusnya diuji sang pembimbing. Sebab, kalau dosen penguji diganti, risiko yang ditanggung para mahasiswa sangat besar. “Harus memulai dari awal lagi," katanya.
Namun permohonan dan harapan Miranda itu kini mesti disimpan dalam-dalam. Pimpinan KPK akhirnya tak mengizinkan sang Guru Besar menguji karya akhir mahasiswanya. Ujian yang semestinya dilakukan kemarin pun batal total. Sudah ada (surat) balasan dari KPK yang berisi penolakan terhadap permohonan Miranda. "Pinginnya sih tetap bisa menguji, tapi bagaimana lagi?” kata Dodi Abdul Kadir, pasrah.
Sekretaris Rektor UI, Devie Rahmawati, menyatakan Rektorat UI sudah menyikapi soal dosen penguji pengganti Miranda. Namun ia tidak tahu siapa yang menggantikan tugas sang guru besar modis tersebut. "Nanti saya cek kembali," kata Devie.
Batal menguji calon doktor, Miranda kini bisa mengalihkan perhatiannya pada tumpukan puluhan buku ekonomi yang menemaninya di dalam sel. Dia juga ingin berkarya dan menulis buku lagi. Miranda sudah mengajukan permohonan baru agar diizinkan membawa komputer jinjing. Mungkin memang sebaiknya Miranda berkonsentrasi saja pada ujian yang tengah dialaminya sendiri sebagai penghuni rumah tahanan. Ujian yang menuntut kesabaran....
RUSMAN PARAQBUEQ | ISMA SAVITRI
Berita lain:
Miranda: Saya Lari di Lorong 250 Kali Tiap Pagi
10 Pertanyaan KPK buat Miranda Goeltom
Miranda Berkawan 2 Buku Ekonomi di Tahanan
Miranda Minta Izin Ibadah Minggu di Penjara
Miranda Ogah Beberkan Siapa Sponsor Cek Pelawat
Pamerkan Payudara, PNS Kroasia Terancam Sanksi