TEMPO.CO, Jakarta - Di usianya menjelang senja, Taipan Liem Sioe Liong atau Sudono Salim mulai mengurangi kesibukannya. Karenanya, ia punya sejumlah hobi untuk membunuh sepi. Salah satunya 'dugem' dengan menikmati musik di club malam.
Buku Kisah Sukses Liem Sioe Liong terbitan Indomedia tahun 1989 yang ditulis Eddy Soetriyono menyebutkan Liem suka menghabiskan malam dengan kongkow di Blue Ocean, "night club" miliknya di Hayam Wuruk, yang terletak di Jakarta Kota. Seperti sahabatnya Chin Sophonpanich alias Tan Piak Chin (taipan Thailand dan bos Bangkok Bank yang meninggal di usia 77 tahun tahun 1988), Liem di night club juga gemar ber-ajojing.
Tapi kehidupan malam itu telah ia hentikan delapan tahun sebelumnya, yang artinya sekitar tahun 1980. "Gantinya ajojing, tiap pagi saya jogging. Lebih sehat," ujarnya kala itu.
Setiap pagi, diusianya yang ke-73 tahun, pria yang akrab disapa Om Liem itu mengaku menyelesaikan jogging dengan jarak sejauh 6 kilometer dalam tempo 1 jam 20 menit.
Liem juga pernah mengaku tak lagi bekerja terlalu keras saat diwawancara wartawan Majalah Tempo, Fikri Jufri, di kantornya di Wisma Metropolitan, pada 1984. "Setiap hari saya masuk kantor pukul 10.00 pagi. Dan saya sudah jarang sekali teken kontrak," kata dia.
Mungkin kebiasaannya yang rajin berolahraga-lah yang membuatnya panjang umur hingga akhirnya meninggal diusia 95 tahun. Om Liem, konglomerat nomor wahid Indonesia itu wafat di Rumah Sakit Raffles Hills Singapura, karena sakit, hari Minggu 10 Juni 2012.
MUNAWWAROH
Berita terkait
Otak-Atik Nama Om Liem Jadi Sudono Salim
Pelayat Taipan Om Liem Masih Berdatangan
Trauma Dijarah, Alasan Om Liem Pindah Singapura
Om Liem Sudah 3 Tahun Alami Kebutaan
Om Liem Pernah Ingin Kembali dan Dikubur di Jakarta
Satu Jam Perjalanan Bogor-Jakarta Bersama Dahlan
Liem Soe Liong Ikuti Kabar Bisnis Sampai Akhir Hayat
Om Liem Sudah Lama Menderita Glaukoma Berat