TEMPO.CO, Jakarta -- Pemerintah Republik Islam Iran mengundang Indonesia menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non-Blok ke-16 yang akan diadakan di Teheran, Iran, pada akhir Agustus mendatang. Undangan disampaikan langsung oleh Wakil Presiden Iran Ebrahim Azizi kepada Wakil Presiden Boediono di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat, 22 Juni 2012.
Latar belakang Indonesia yang menjadi salah satu pelopor berdirinya Gerakan Non-Blok, Iran menganggap posisi Indonesia sangat penting. Karena itu, Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad sengaja mengutus langsung wakilnya ke Indonesia.
"Agenda utama pertemuan tadi menyampaikan undangan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk hadir di konferensi puncak Gerakan Non-Blok di Teheran, akhir Agustus nanti," kata juru bicara Wakil Presiden, Yopie Hidayat.
Ebrahim, kata Yopie, hanya mengunjungi Indonesia selama satu hari dan langsung kembali ke negaranya nanti malam. Kedua wakil pemerintahan itu tidak membicarakan isu situasi terkini di Timur Tengah maupun persiapan KTT Non-blok. "Cuma mengundang untuk hadir. Wapres yang akan sampaikan ke Presiden SBY," kata dia.
Selain membicarakan undangan, satu dari sembilan wakil presiden pembantu Ahmadinejad ini juga membincangkan ekonomi Iran dengan Boediono. Di negerinya, Ebrahim menangani Badan Perencanaan dan Anggaran Belanja. "Diskusi berbagai hal, termasuk perkembangan ekonomi di Iran dan juga bagaimana kedua negara dapat meningkatkan lebih baik lagi hubungan bilateral," kata Yopie.
Ebrahim, menurut Yopie, menyampaikan bahwa Iran akan menunjuk pejabat-pejabat khusus untuk meningkatkan hubungan bilateral dengan Indonesia, terutama di bidang ekonomi dan perdagangan. Apalagi Indonesia-Iran memiliki dua kesamaan yang menjadi modal dasar penting hubungan yang kuat antara dua negara. Yaitu persamaan budaya dan latar belakang agama.
ARYANI KRISTANTI