TEMPO.CO, Bandung - Ali Azhar Akbar, penulis buku berjudul Lumpur Lapindo File: Konspirasi SBY-Bakrie, ternyata masih kontak dengan anggota tim kuasa hukum pada Kamis, 21 Juni lalu atau dua hari lalu. Sebelumnya Ali diduga hilang setelah putus kontak Selasa siang, 19 Juni 2012.
Anggota tim kuasa hukum pengajuan uji Undang-Undang tentang APBN 2012 ke Mahkamah Konstitusi terkait dana negara untuk korban lumpur Lapindo, M. Taufik Budiman mengatakan, Ali Azhar masih menelepon salah seorang anggota tim kuasa hukum lainnya, Hari Sampurna, pada Kamis lalu. ”Komunikasi per telepon, posisinya (Ali waktu itu) masih di Jakarta,” katanya saat dihubungi Tempo, Sabtu, 23 Juni 2012.
Keterangan Taufik berbeda dengan keterangan Kusairi, Direktur Indopetro Publishing, penerbit bukut tersebut. Menurut Kusairi, dari kontak terakhirnya pada Selasa (19/6) siang, Ali bilang sudah berada di Bandung. Sejak itu sampai Sabtu ini, belum ada lagi kontak Kusairi dengan Ali.
Ali sejatinya akan hadir pada saat diskusi buku Konspirasi SBY-Bakrie di Aula Barat ITB Jumat kemarin. Namun ia tak muncul, hingga ada dugaan hilang.
Sejauh ini, kata Taufik, tim kuasa hukum tidak berpikir negatif soal keberadaan Ali. ”Kita sekarang belum bisa pastikan (Ali) hilang,” ujarnya.
Baca Juga:
Menurut Taufik, putus kontaknya Ali dengan tim kuasa hukum sejauh ini masih dianggap wajar. ”Namanya penulis, dia punya pilihan waktu dan tempat. Kebiasaannya 4-5 hari kadang tidak ada komunikasi ini masih normal,” katanya. Walau begitu, tim kuasa hukum dalam rapat hari ini memutuskan akan melaporkan ke polisi jika masih putus kontak dengan Ali hingga Selasa atau Rabu pekan depan.
Dari kontak terakhir Ali dengan anggota tim kuasa hukum, Hari Sampurna, kata Taufik, Ali mengabarkan masih bertemu beberapa teman di Jakarta. Selain itu, mereka membahas soal perbaikan judicial review ke Mahkamah Konstitusi. ”Dari suara (Ali) tidak ada tekanan,” ujarnya.
ANWAR SISWADI
Berita terkait
Hilangnya Penulis Buku Lapindo Jadi Urusan Polisi
Penulis Buku tentang Lapindo Diduga Hilang di Bandung
Sebelum Hilang, Penulis Buku Lapindo Dikirim SMS Teror