TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian mulai mencari investor untuk melakukan pengembangan bidang hortikultura (buah dan sayur). Diharapkan pada 2013, investor sudah mulai berdatangan.
Menteri Pertanian Suswono mengatakan tahun ini pemerintah masih menunggu soal kepastian lahan. Sebab, Badan Pertanahan Nasional pernah menjanjikan 7,3 juta hektare lahan terlantar untuk dijadikan pengembangan komoditas pertanian.
"Kalau kami bisa berdayagunakan 1,5 juta hektare saja bisa mendongkrak lumayan besar hortikultura kita," kata Suswono dalam Workshop Investasi Bidang Hortikultura, di Jakarta, Rabu, 27 Juni 2012.
Beberapa negara yang sedang ditawarkan berinvestasi bidang hortikultura adalah Jepang, Iran, dan Korea Selatan. Pada tahap awal, pemerintah akan menyediakan 1.000 hektare lahan tahun depan.
Namun, Menteri Suswono mengakui masih ada kendala lain masih membuat investor kurang tertarik di bidang hortikultura. Salah satunya pembiayaan perbankan. "Kelihatannya perbankan ini untuk sektor on-farm masih banyak yang kurang berminat," ujarnya.
Suswono menargetkan dalam waktu lima tahun ke depan, Indonesia tidak lagi menjadi importir produk hortikultura. "Kecuali untuk produk-produk yang tidak bisa diproduksi di Indonesia," katanya.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Hasanuddin Ibrahim menambahkan, pada 2013 pihaknya akan menyediakan 1.000 hektare untuk investor. Kemudian pada 2014 meningkat menjadi 3.000 hektare. Dia menyarankan investasi hortikultura untuk komoditas paprika, buncis, wortel, kentang, dan melon. "Ini produk-produk yang harganya lebih mahal," katanya.
ROSALINA
Berita lain:
Begini Olga Setelah Ditegur Soal Assalamualaikum
Mega: Kalau Mau Berantem, Kita Berantem
Minta Maaf, Olga Syahputra Menangis.
Butet: Terbukti pun, Anas Tak Bakal Digantung
Besok KPK Periksa Anas untuk Kasus Hambalang