TEMPO.CO, Cilegon - Ribuan truk yang akan menyeberang dari Pelabuhan Merak, Banten, ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung, mulai menyusut atau sudah keluar dari jalan tol Tangerang–Merak.
Menyusutnya antrean ini karena PT Angkutan Sungai Danau dan Pelabuhan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak mengoperasikan sebanyak 28 kapal roll on–roll off (ro-ro). Namun, PT ASDP Indonesia Ferry tidak bisa menjamin kondisi antrean truk dapat teratasi secara permanen. Apalagi pada saat akhir pekan, kedatangan ribuan truk yang akan melakukan penyeberangan dari Pelabuhan Merak selalu serempak.
Saat ini, antrean truk angkutan barang yang akan menyeberang dari Pelabuhan Merak, Banten menuju Bakauheni, Lampung, hanya mengalami antrean sepanjang 6 kilometer dari Pelabuhan Merak. Tepatnya, di Jalan Sumur Wuluh, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon.
Terurainya jumlah truk yang ada di jalan tol Tangerang–Merak tersebut setelah PT ASDP mengoperasikan sebanyak 28 kapal untuk melayani penyeberangan di Pelabuhan Merak–Bakauheni. “Dari 28 kapal itu, dua di antaranya kapal bantuan, yaitu KMP Roditha dari lintasan Lembar-Padangbai dan KMP Kalibodri dari lintasan Semarang–Kumai,” ujar Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry, Christine Hutabarat, Selasa 10 Juli 2012.
Dengan dioperasikannya 28 kapal, data di Pelabuhan Merak sejak 24 jam terakhir menunjukkan jumlah penumpang pejalan kaki sebanyak 7.647 orang, kendaraan roda 4 sebanyak 2.849 unit kendaraan, bus sebanyak 371 unit, dan kendaraan truk sebanyak 3.246 unit.
Menurut Christine, PT ASDP juga menerapkan langkah-langkah mengatasi antrean truk di Pelabuhan Merak. Selain menambah kapal, perusahaan juga meningkatkan trip kapal dan mempercepat sandar kapal di Dermaga (Port Time) dari 60 menit menjadi 45 menit. “Selain itu, kami juga menambah sumber daya manusia (SDM) untuk mempercepat bongkar muat di dermaga,” katanya.
Sebelumnya, General Manager PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Utama Merak, Supriyono, menyebutkan antrean terjadi karena peningkatan jumlah penumpang dan kurangnya kapal. “Saat ini hanya 20 kapal roll on–roll off (ro-ro) yang beroperasi," ujarnya dua hari lalu.
Antrean truk yang mengular di sepanjang jalan menuju Pelabuhan Merak sudah berlangsung sejak dua pekan terakhir. Panjang antrean bahkan sempat mencapai 20 kilometer dari pintu masuk pelabuhan. Bahkan, akibat antrean truk ini, PT Marga Mandala Sakti (MMS) sempat menutup dua gerbang tol untuk kendaraan pribadi dan juga bus, yakni gerbang tol Cilegon Barat dan gerbang tol Merak.
Tidak hanya itu, dampak antrean truk yang terjadi di luar Pelabuhan Merak mengakibatkan 5.500 karyawan yang bekerka di PT Krakatau Steel (KS) terlambat masuk kerja selama satu sampai dua jam. Antrean truk juga telah memacetkan arus lalu lintas di pusat Kota Cilegon.
WASI’UL ULUM
Berita Terkait:
Truk ke Merak Diarahkan ke Pelabuhan Indah Kiat
Cuma Ada Tiga Kapal Penyeberangan di Merak
Merak Macet, Pengusaha Rugi Rp 500 Juta per Hari
Pelabuhan Macet, Butuh Dua Hari untuk Naik Kapal
Ribuan Truk Antre di Pelabuhan Merak