TEMPO.CO, Jakarta: Ribuan buruh menggelar rasa dengan longmarch dari Bundaran HI menuju Istana Presiden. Akibatnya jalan dari Bundaran Hotel Indonesia menuju Istana ditutup sementara. Bus Transjakarta pun tidak melintas di jalur itu.
Berdasarkan pengamatan Tempo, sebagian besar peserta aksi menggunakan kemeja hitam dengan tutup kepala berwarna merah. Mereka sampai di Istana sekitar pukul 12.06 dan sempat berhenti di Mahkamah Konstitusi.
Demonstran adalah gabungan dari sejumlah organisasi buruh yang di antaranya berasal dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesi (FSMPI).
Aksi ini dikawal ratusan polisi yang dilengkapi dengan tameng dan gas air mata. Polisi dikonsentrasikan di kawasan seputar Istana Negara.
Dalam aksinya ini pengunjuk rasa menuntut agar Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengubah Permenaker Nomor 17 Tahun 2005 tentang kehidupan layak dari 46 komponen menjadi 86 sampai 122 komponen.
Selain itu mereka menolak perubahan 60 komponen yang diatur di Permenakertrans baru. "Penambahan 14 komponen masih jauh dari harapan. Sebab, kalau dinominalkan tambahannya hanya Rp 40 ribu," ujar Presiden KSPI, Said Iqbal.
Mereka pun menuntut penghapusan outsourching dan menolak upah murah. Untuk guru honorer juga harus diberlakukan upah minimal. “Bila ada kekurangan, ditanggung APDBD atau APBN," kata dia lagi.
ANANDA PUTRI
Berita lain:
Mahasiswa UI Hilang, Didiga Ikut Aliran Sesat
Dua Mayat Pria Mengambang di Kali Ancol
Kantor Angkasa Pura II Kebakaran, Karyawan Panik
Komplotan Pencuri Sepeda Motor di Depok Diringkus
Berkas Lengkap, John Kei Diserahkan ke Kejaksaan