TEMPO.CO, Yogyakarta - Sutradara kawakan Garin Nugroho mengatakan, setelah merilis film terbarunya, Soegija, beberapa waktu lalu, saat ini dirinya sedang mengambil ancang-ancang untuk menggarap film biografi yang lain, tentang Sultan Hamengku Buwono IX.
“Bukan karena sama-sama orang Yogya, tapi karena dia manusia yang langka di republik ini,” kata Garin Nugroho saat ditemui Tempo seusai mengisi acara "Evaluasi Festival Kesenian Yogyakarta" di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat, 13 Juli 2012.
Sineas yang populer dengan film Daun di Atas Bantal dan Bulan Tertusuk Ilalang ini menilai kisah Sultan Hamengku Buwono IX perlu diangkat dalam sebuah film terkait dengan sikap-sikap kenegarawanannya, yang kadang melawan arus dan menimbulkan kontroversi.
“Yang langka dari orang seperti HB IX adalah sikap tranformasi lokalnya menjadi nasional, itu sedikit sekali ditemukan saat ini,” kata Garin. Dicontohkan, satu fragmen cerita sejarah soal HB IX yang menolak mendapat kekuasannya dengan menjadi raja di Jawa, tapi memilih merendah, menggabungkan diri dengan republik yang memposisikan dirinya di bawah kekuasaan.
“Peran dia dalam membangun keistimewaan sebuah kota itu tercatat tak hanya secara nasional, tapi juga internasional, maka saya merasa perlu mencatat ini dalam sebuah film,” kata dia.
Untuk menggarap film terbarunya ini, Garin tengah menyiapkan riset dan modal besar-besaran. Sutradara ini ingin mengulik secara detail berbagai peristiwa yang melibatkan HB IX semasa hidup dan pemerintahan hingga perannya dalam pembangunan republik dengan sisi humanisnya. “Saya tak tahu kapan bisa mulai produksi. Ini butuh riset besar dan dana besar. Kalau ada sponsor, ya maka lebih cepat,” katanya sambil terkekeh.
PRIBADI WICAKSONO
Berita terpopuler lainnya:
Foke Tidak Angkat Telepon dari Jokowi?
Jokowi Dituding Khianati Warga Solo
Jokowi Unggul Karena Ilmu ''Kebatinan''
Pilkada DKI Digugat ke MK, Jokowi Bisa Menang 1 Putaran
Demokrat: Foke Kalah Karena Warga Berlibur
Asal Muasal Kotak-Kotak ala Jokowi-Ahok