TEMPO.CO , Jakarta:Anggota VII Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, Bahrullah Akbar, mengusulkan agar dibentuk forum akuntabilitas antar-lembaga seperti BPK, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), serta Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) untuk mengantisipasi kebocoran keuangan negara.
"Sinergitas pengawasan harus dibangun dari mulai perencanaan sampai pertanggungjawaban, sampai audit. BPK tidak bisa berdiri sendiri," kata Bahrullah dalam diskusi di KBR 68H, Utan Kayu, Jakarta, Sabtu, 14 Juli 2012.
Menurut Bahrullah, forum tersebut nantinya akan membicarakan ke mana arah untuk menahan bocornya anggaran pendapatan belanja negara. "Dengan begitu kebocoran bisa ditekan dan diketahui letaknya di mana saja," ujar dia.
Selama satu tahun terakhir banyak kasus penyelewengan anggaran. Bank Dunia bahkan melontarkan kritik terkait dengan kasus tersebut. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan berjanji akan memperbaiki sistem keuangan untuk menekan penyimpangan anggaran negara.
Deputi Pengawasan Pemerintah Bidang Perekonomian BPKP, Binsar Simanjuntak, menyatakan sebagian besar anggaran negara masih banyak diperuntukkan belanja aparatur dibanding belanja publik. Menurut dia, masih kerap terjadi penggelembungan anggaran dalam pengadaan barang dan jasa.
"Masih ditemukan penunjukan langsung dalam tender. Kewajaran harga bisa direkayasa. Tapi BPKP melakukan pemeriksaan atas permintaan dari instansi. Belum ada regulasi kami untuk memeriksa," katanya.
Anggota BAKN dari Fraksi PDI Perjuangan, Eva K. Sundari, menyatakan DPR hingga kini belum mengoptimalkan fungsi pengawasan dalam anggaran. Eva berharap agar fungsi revisi Undang-Undang tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD dapat mengoptimalkan fungsi BAKN untuk pengawasan keuangan negara.
"Karena komisi di DPR hanya suka memeriksa RAPBN, bukan penggunaannya. Kalau ada laporan dari BPK ditindaklanjuti kalau ada pemberitaan di media," katanya.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita Terkait
Dahlan Siap Menagih Janji Jokowi
Dahlan Iskan Masih Ogah Bicara Capres
Ibu-ibu Bekasi Rebut Kaus Dahlan Iskan
Dahlan Iskan Diburu Ibu-ibu
Dahlan Iskan: BUMN Mandek Gara-gara Intervensi