TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan menemukan ketidakwajaran senilai Rp 2,119 triliun dalam laporan keuangan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Anggaran tersebut belum termasuk hasil audit megaproyek SEA Games dan pusat olahraga Hambalang. Ada tiga pos keuangan yang mendapat catatan miring dari BPK, yakni hibah (block grant) pada pos belanja barang, pos perjalanan dinas dalam negeri, dan pos persediaan.
Menurut BPK, sekitar Rp 1,883 triliun dari Rp 2,65 triliun dana hibah tidak jelas peruntukannya. Selain itu, ada realisasi dana perjalanan dinas dalam negeri senilai Rp 234,144 miliar yang pencairannya tidak didukung dengan dokumen yang sah.
BPK juga menyoroti realisasi dana persediaan sebesar Rp 72,788 miliar. Dari angka tersebut, BPK tak menemukan keberadaan fisik atas belanja dana itu senilai Rp 2,093 miliar pada sentra pelayanan dan mediasi cedera olahraga.
Inspektur Jenderal Kementerian Olahraga Rustandi Sutisna mengakui laporan lembaganya bermasalah. Laporan Kementerian Olahraga selalu dikritik BPK sejak dua tahun lalu. “Sejak 2010, BPK selalu memberikan opini “wajar dengan pengecualian”,” kata Rustandi. Itu artinya auditor keberatan dengan laporan yang disajikan lembaga yang diperiksa.
Tapi, menurut Rustandi, anggaran yang dinilai janggal hanya sebagian kecil dari seluruh dana di Kementerian Olahraga. “Tak sampai 1 persen,” ujarnya. Ia juga mengklaim telah memperbaiki dan menagih laporan keuangan dari 2.829 penerima dana hibah. "Sudah 80-90 persen selesai," tuturnya. Ia juga mengaku sudah memperbaiki separuh dari laporan keuangan yang dinilai janggal tersebut.
ANANDA BADUDU | MARTHA THERTINA | BERNADETTE CHRISTINA | DEWI RINA
Berita Terpopuler:
Ruhut: Sudahlah, Anas Mundur Saja
Karyawan ''Nakal'' Ini Sengaja Sebarkan Hepatitis C
Hartati Murdaya Terancam Dipecat dari Demokrat
Pemutaran Film Batman Telan Nyawa 14 Penonton
PSK Ini Ladeni 12 Orang Sehari
Berapa Kerugian Hambalang? Ini Taksiran KPK
Film ''Mursala'' Dilarang Tayang.
Nuri Maulida Nikah Siri dengan Ustadz Guntur Bumi?
KPK Periksa Presiden Direktur Toyota Astra Motor
The Dark Knight Rises, Kota Gotham tanpa Batman