TEMPO.CO, Jakarta: Direktur Jenderal Kelistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jarman, menyatakan proyek pembanguna listrik 10 ribu megawatt tahap I baru akan selesai pada 2015 mendatang. “Tiga tahun lagi, baru bisa beroperasi secara komersial,” katanya pada Senin, 23 Juli 2012.
Menurut Jarman, saat ini pembangunan proyek 10 ribu megawatt ini baru mencapai 45 persen. Hingga Juli 2012, proyek tersebut sudah menghasilkan listrik sebanyak 4450 megawatt. “Jadi secara akumulatif sudah jalan 45 persen,” katanya.
Jarman yakin, akhir tahun ini proyek 10 ribu megawatt ini bisa mencapai 60 persen. Dengan target itu, kata Jarman, Perusahaan Listrik Negara dapat menambah pasokan listrik sebesar 1500 megawatt. “Diharapkan pada 2013, semua konstruksi sudah selesai,” katanya.
Untuk pembangunan proyek 10 ribu megawatt tahap II, Jarman menargetkan baru bisa selesai pada 2018. Pembangunan proyek tahap II ini adalah kombinasi dari energi panas bumi dan air. “Pada tahap dua ini, 69 persen akan berasal dari energi terbarukan,” katanya.
Jarman meminta PLN bersikap tegas terhadap kontraktor pembangunan proyek yang tidak tertib dan terlambat dalam mengerjakan proyek. Jarman menyatakan, setiap kontraktor yang mengalami keterlambatan dalam pengerjaan proyek harus diberikan sanksi. “Jadi mereka akan dikenakan denda sebesar 10 persen dari nilai proyek, selain itu mereka juga akan dilarang ikut proses tender berikutnya,” kata Jarman.
Saat ini, hampir semua kontraktor dalam megaproyek ini, mengalami keterlambatan. Jarman memastikan semua kontraktor itu sudah didenda yang dipotong langsung dari biaya proyek.
DIMAS SIREGAR
Berita Terpopuler:
Jokowi Tak Mau Didikte Partai Pengusungnya
3 Juta Lelaki Indonesia Kunjungi Pelacur
JK Akan Atur Volume Pengeras Suara Masjid
Korban Penembakan Batman Lamar Kekasih Di RS
Hartati Murdaya, Sang Motor Penyokong SBY
''Kekuasaan'' Bisnis Hartati Murdaya di Kehutanan
Puluhan Kader Demokrat Akan Hengkang ke Nasdem
Ini Jawaban Jokowi atas Kicauan @Triomacan2000