Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kini Mutiara Bisa Dibuat oleh Manusia

image-gnews
Mutiara buatan Universitas Cambridge, Inggris. tcetoday.com
Mutiara buatan Universitas Cambridge, Inggris. tcetoday.com
Iklan

TEMPO.CO, Cambridge -- Mutiara adalah kreasi terbaik alam. Selama ini manusia hanya bisa bergantung pada kerang--satu-satunya makhluk hidup yang dapat membuat mutiara--untuk memperoleh bahan perhiasan berharga yang berbentuk seperti manik-manik itu.

Kini ketergantungan manusia tidak akan berlangsung lama. Sebab, sebuah laboratorium di Universitas Cambridge, Inggris, mampu membuat mutiara sendiri. Para ilmuwan di sana untuk pertama kalinya berhasil membuat alat mirip cangkang kerang penghasil mutiara.

Mereka juga berhasil menciptakan nacre, yakni lapisan warna-warni yang ditemukan di dalam cangkang beberapa kerang dan pada lapisan luar mutiara. Nacre adalah bahan baku utama pembentukan mutiara.

"Nacre disebut juga ibu dari mutiara," kata Profesor Ulli Steiner dari Departemen Fisika Laboratorium Cavendish di Universitas Cambridge seperti dikutip Dailymail, Kamis 26 Juli 2012.

Steiner dan rekan-rekannya merekonstruksi langkah-langkah biologis pembentukan nacre pada kerang. Dengan meniru cara kerja kerang, mereka mampu memproduksi bahan baku mutiara yang memiliki struktur, perilaku mekanis, dan sifat optik mirip aslinya.

Ada tiga cara yang ditempuh untuk memproduksi nacre sintetis. Pertama, mereka harus mencegah supaya kalsium karbonat--komponen utama nacre--tidak segera mengkristal saat larutan diendapkan. Caranya adalah menggunakan campuran ion dan komponen organik dalm larutan, seperti yang dilakukan kerang.

Kedua, endapan dibiarkan terserap ke permukaan alat dan membentuk lapisan dengan ketebalan tertentu. Lapisan endapan kemudian ditutupi lapisan organik yang memiliki pori-pori selebar 10 nanometer. Ketiga, lapisan yang sudah terkristalisasi selanjutnya diinduksi.

Semua langkah itu dilakukan berulang-ulang untuk menciptakan tumpukan bola kristal dan lapisan organik hingga membentuk bulatan-bulatan mutiara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Profesor Steiner mengatakan kristal buatan yang diproduksi memiliki bentuk dan karakteristik yang mencerminkan struktur aslinya. Padahal proses pembentukan kristal ini sangat sulit dilakukan secara buatan.

"Pada dasarnya kami telah membuat resep baru pembuatan nacre menggunakan buku masak alami," kata Steiner.

Alex Finnemore, rekan Profesor Steiner, mengatakan banyak material komposit mengungguli nacre. Namun teknik memproduksi nacre sintetis buatannya dapat digunakan untuk penelitian lainnya, misalnya aplikasi pelapisan.

"Setelah dioptimalkan, prosesnya sederhana dan dapat dilakukan secara otomatis," kata Finnemore. Temuan ini diterbitkan dalam jurnal Nature Communications.

DAILYMAIL | MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita Populer:
Begini ''Curhat'' Perempuan Korea Utara
Tim Jokowi-Ahok: Boneka Kotak-Kotak Bukan Kampanye
3 Mobil Baru yang Bakal Diluncurkan Subaru
Alasan Wanita Tampak Lebih Cantik setelah Bercinta
Joker Colorado Kirim Rencana Penembakan ke Kampus
Alergi Teknologi, Pria Ini Mengungsi ke Hutan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia