TEMPO.CO, Surabaya - Bangunan dua lantai bercat putih di Jalan Saronojiwo No 9 Surabaya itu terlihat sepi saat disambangi pada Jumat sore, 27 Juli 2012. Dari luar tampak tiga bendera dikibarkan di halaman. Satu bendera merah putih, lalu bendera warna putih berisi pesan keselamatan kerja, dan satu bendera lagi juga putih berisi lambang dan nama PT Indonesia Marine berwarna biru.
Nama PT Indonesia Marine dan direkturnya, Reza Rustam Munaf, disebut-sebut terlibat dalam kasus suap PLTU Tarahan Lampung senilai Rp 2 triliun yang menyeret nama Emir Moeis sebagai tersangka. Reza juga telah dikenai status cegah-tangkal bersama dengan politikus Partai PDI Perjuangan itu.
Namun tidak ada papan nama apa pun yang menunjukkan rumah di kompleks Griyo Amarto Prapen Indah Surabaya itu sebagai kantor. Tempo hanya menemukan nomor rumah “9” di rumah itu yang tertulis dengan angka yang sedikit besar seukuran setengah meter persegi.
Gerbang "kantor" itu tertutup rapat meski di dalam tampak empat mobil terparkir. Dua di antaranya adalah Toyota Innova dengan nomor polisi L 1340 ZA dan Toyota Kijang dengan nomor polisi L 116 BG.
Pintu kantor juga tertutup rapat. Tidak ada seorang pun anggota satuan pengamanan yang menjaga bangunan tersebut. Namun, Maryanto, seorang anggota satuan pengamanan kompleks perumahan Prapen Indah, yang posnya berjarak empat bangunan dari kantor itu, mengatakan bangunan itu dipakai sebagai kantor sebuah perusahaan. "Tutupnya enggak pasti, kadang sampai malam kadang sore sudah tutup," kata Maryanto.
Saat dihubungi, resepsionis yang tak mau menyebutkan namanya mengatakan bahwa Reza Rustam Munaf sebagai presiden direktur di perusahaan. Menurutnya, seharian ini sang bos tidak muncul di kantor. “Bapak ke Kalimantan sampai hari Jumat,” ujarnya.
FATKHURROHMAN TAUFIK