TEMPO.CO, Jakarta: Pengusaha kakap di bidang kehutanan, Oesman Sapta Odang, menolak berkomentar soal kasus pemukulan yang melibatkan dirinya. Seorang broker properti bernama Noval melaporkan Oesman Sapta ke Polda Metro Jaya, Rabu 25 Juli 2012 lalu setelah mengaku dipukul dan diperlakukan tidak menyenangkan. “Urusan saya dengan Ali Idung,” kata Oesman, ketika dihubungi Jumat 27 Juli 2012.
Insiden kekerasan ini bermula ketika Noval datang ke kantor Oesman di lantai 19 gedung ICBC di Jl. MH Thamrin, dekat Bundaran HI, Jakarta Pusat. Dia datang untuk menagih hutang Oesman sebesar Rp 10 miliar yang sudah satu tahun belum dilunasi. “Setahun lalu, Oesman Sapta membeli rumah dari Ali Idung di Kuningan senilai Rp 28 miliar, tapi baru dibayar Rp 18 miliar,” kata pengacara Noval, Hotma Sitompoel.
Bukannya mendapat kepastian pelunasan utang, Noval malah dihadiahi bogem mentah. “Dia dipukul dengan telpon genggam, di bibir dan wajah,” kata Hotma. Kasus ini sudah dilaporkan ke Polda Metro Jaya dan polisi berencana memeriksa Oesman pekan depan.
Meski sudah dimintai konfirmasi, Oesman enggan menanggapi kasus ini. Menurutnya justru Ali Idung yang berutang padanya Rp 18 miliar.
ADITYA BUDIMAN/AFRILIA SURYANIS
Berita Terpopuler:
Keluarga Curiga Niat Suwandi, Pejalan Kaki Lapindo
Demi Nilai,Mahasiswi Rela Bercinta dengan Profesor
Jepang Permalukan Spanyol
Robert Pattinson Tinggalkan Kristen Stewart
Ini Sebab Layanan Twitter Terhenti Tadi Malam
JK: Apa Urusan Golkar Tegur Saya!
Kim Jong Un Ternyata Menikah Sejak 2009
Yusril Menang Lagi di PTUN
Berniat ke Toilet, Anak Ini Malah Terbang ke Roma
Ini Profesor Tey, Pemberi Nilai A dengan Bercinta