TEMPO.CO , San Fransisco - Hampir semua lembaran-lembaran es di Greenland tiba-tiba mulai mencair bulan ini. Peristiwa ini membuat para ilmuwan terkejut.
Bahkan tempat paling dingin di Greenland dan tertinggi, stasiun Summit, juga menunjukkan tanda-tanda mencair. Mencairnya inti es itu terakhir terjadi pada tahun 1889 dan terjadi sekitar sekali setiap 150 tahun.
National Aeronautics and Space Administration (NASA) menunjukkan pencairan ini belum pernah terjadi sebelumnya. Berdasar pemantauan tiga satelit milik lembaga ini, pencairan dimulai pada tanggal 8 Juli dan empat hari berikutnya secara berturut-turut.
Adalah biasa es mencair selama musim panas. Namun yang tak biasa, pencairan itu terjadi dalam sekejap dan di area yang luas.
"Ada gelombang udara hangat di atas lapisan es Greenland dan mencairkannya," kata ilmuwan NASA, Tom Wagner.
Es mencair dari 40 persen lapisan es dalam empat hari, menurut NASA. Sampai saat ini, ini adalah pencairan paling luas yang dilihat oleh satelit dalam tiga dekade terakhir, yaitu sekitar 55 persen.
Wagner mengatakan para peneliti tidak tahu berapa banyak es di Greenland mencair, juga yang menjadi beku lagi. "Ketika kita melihat meleleh di tempat-tempat yang belum kita lihat sebelumnya, setidaknya dalam jangka waktu yang panjang, itu membuat Anda duduk dan bertanya apa yang terjadi?" kata Kepala Ilmuwan NASA, Waleed Abdalati. "Ini adalah sinyal besar."
Pada waktu yang sama, sebuah gunung es raksasa memisahkan diri dari gletser Petermann di bagian utara Greenland. Sementara National Snow and Ice Data Center pada hari Selasa mengumumkan bahwa area yang dipenuhi dengan es di Kutub Utara terus mendekati rekor rendah.
TIME | TRIP B
Terpopuler
Diperkosa hingga Tewas oleh Lima Istrinya
Dalam Masjid, Ustadz Kampanye Foke
Wajah Ariel Peterpan Mirip Gubernur Sulawesi
Soal Status Emir, Denny Minta Maaf ke KPK
Emir Moeis Lima Kali Lolos Jerat Hukum
Angelina Minta Sesuatu kepada Brotoseno
Alasan Wanita Tampak Lebih Cantik Setelah Bercinta