TEMPO.CO , Yogyakarta –Rencana pengukuhan Sultan Hamengku Buwono X sebagai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dikhawatirkan tidak berjalan sesuai rencana. Pasalnya, sampai sekarang pun persiapan administrasi dan koordinasi belum berjalan maksimal. “Kalau harus menunggu RUU Keistimewaan Yogyakarta yang dijadwalkan selesai 4 September depan, ya pasti waktunya mepet sekali,” kata anggota Badan Musyawarah DPRD DI Yogyakarta Arif Rahman Hakim, Ahad 29 Juli 2012.
Menurut politikus Partai Keadilan Sejahtera ini, meski RUU belum disahkan, DPRD, Keraton, dan Pakualaman harus mulai berkoordinasi dan mengambil ancang-ancang persiapan. “Misalnya, DPRD perlu merevisi Tata Tertib (Tatib) soal pengukuhan Gubernur, sementara Keraton dan Pakualaman perlu segera membentuk tim yang nanti bertugas mengusulkan siapa yang dikukuhkan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur,” kata Arif yang juga Wakil Ketua Komisi C DPRD Yogyakarta ini.
Revisi tata tertib inilah yang diramalkan bakal molor mengingat waktu yang tersisa hanya sampai Agustus. Padahal sampai sekarang, panitia khusus perumus tata tertib ini saja belum terbentuk.
Terkait berbagai ganjalan ini, Arif mendesak pemimpin DPR agar mengeluarkan perintah kepada pimpinan komisi, agar pembentukan pansus lengkap dengan berita acara pengukuhan, bisa disiapkan.
Wakil Ketua Komisi II DPR RI Ganjar Pranowo memastikan parlemen sedang bekerja keras merampungkan draft RUUK. RUU itu diharapkan selesai tak sampai awal September. “Skenario awal kita seharusnya pada akhir Agustus ini selesai, karena sudah masuk tim musyawarah dan tim sinkronisasi kok,” kata dia. Sementara anggota Komisi II lainnya Edy Mihati juga menilai jika daerah hanya menunggu saja dan tak mulai melakukan persiapan maka dapat menghambat proses pengukuhan.
Sedangkan di kalangan Keraton Yogyakarta sendiri sampai sekarang juga masih adem ayem terkait persiapan itu. “Setahu saya belum ada agenda membicarakan itu di lingkup Keraton, masih tenang-tenang saja,” kata kerabat keraton Yogyakarta GBPH Yudhaningrat.
Adik tiri Sultan HB X itu menuturkan seharusnya memang dilakukan perencanaan yang diawali pembentukan tim di dalam keraton untuk membahas persoalan itu agar pengukuhan itu tidak molor. “Kalau ada persiapan itu, 50 persen kemenangan sudah kita kantongi,” kata dia. Pria yang juga menjabat Kepala Dinas Kebudayaan DI Yogyakarta itu mengatakan saat ini sejumlah kerabat juga masih sibuk dan berada di luar DIY entah sampai kapan.
Kakak kandungnya GBPH Prabukusumo, malah masih sibuk dengan tugasnya sebagai ketua KONI DIY dan mendampingi atlet yang berlaga di PON Riau selama Agustus ini. Saudara tirinya GBPH Joyokusumo masih berada di Jakarta untuk persiapan umroh pada bulan Agustus ini.
PRIBADI WICAKSONO.
Berita Terpopuler:
Dahlan Iskan Disindir Komnas HAM: Bisanya Urus Tol
Ahok Diserang Akun @cinta8168
Polisi Akhirnya Berani Stop FPI
30 Persen Mahasiswa ITB dari Keluarga Kaya Raya
Ma''ruf Amin Sarankan Pemilih Islam Coblos Foke
Runtuhnya ‘Tembok Tabu’ Olimpiade
Baru Tiga Hari Buka, Warung Dahlan Iskan Tutup
NasDem Pede Kalahkan Demokrat di Pemilu 2014
AC Milan Permalukan Chelsea
Berpuasa di Kutub Utara