Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengukuhan Sultan Hamengku Buwono X Bakal Molor  

image-gnews
Sri Sultan Hamengku Buwono X. TEMPO/Arif Wibowo
Sri Sultan Hamengku Buwono X. TEMPO/Arif Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Rencana pengukuhan Gubernur-Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta agar tepat waktu dan sesuai dengan aspirasi yang tertuang dalam Rancangan Undang-Undang Keistimewaan (RUUK) DIY dikhawatirkan molor karena belum ada persiapan sama sekali.

“Kalau semua harus menunggu RUUK selesai 4 September nanti, ya mepet sekali. Pengukuhan itu akan molor,” kata anggota Badan Musyawarah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi DIY, Arif Rahman Hakim, Ahad, 29 Juli 2012.

Menurut politikus Partai Keadilan Sejahtera itu, untuk pengukuhan, setidaknya ketiga pihak, yakni DPRD, Keraton, dan Pakualaman, harus sudah ancang-ancang bekerja saat ini. “DPRD perlu merevisi tata tertib (tatib) yang baru terkait pengisian jabatan itu. Sementara Keraton dan Pakualaman perlu segera membentuk tim yang bertugas mengusulkan siapa yang dikukuhkan,” kata Arif, yang juga Wakil Ketua Komisi C DPRD DIY.

Dia mengatakan, revisi tatib pengisian jabatan gubernur dan wakil gubernur ini dinilai rawan molor lantaran masa efektif pada Agustus mendatang hanya dua pekan karena terbentur libur, seperti Lebaran. Untuk menyusun tatib baru sebagai revisi tatib lama pelantikan gubernur 2003, perlu dibuat panitia khusus (pansus).

“Tapi, pansus ini pun belum bisa dibentuk karena belum memiliki dasar hukum, yakni naskah resmi RUUK yang sudah disahkan,” ujarnya.

Dengan demikian, Arif mendesak ada komunikasi politik dari jajaran pimpinan Dewan agar mengeluarkan perintah pembentukan pansus berita acara pengukuhan dengan memakai kisi-kisi pengisian jabatan gubernur yang sudah disepakati sebagai dasar perumusan. “Pimpinan Dewan harusnya segera bergerak membuat pansus, meski belum ada dasar hukumnya, daripada molor,” kata dia.

Pansus juga diberi target merevisi tatib itu dalam waktu 4-5 hari. Menurut Arif, hanya perlu membuat suplemen dari tatib yang lama, tak mengubah semuanya. “Jadi bisa cepat juga kalau diefektifkan pembahasannya,” kata dia.

Dua pekan lalu, Tim Asistensi RUUK mengundang semua pimpinan fraksi DPRD DIY di Hotel Ambarukmo untuk membicarakan persiapan pengukuhan. “Tapi, sampai sekarang, hasil pertemuan itu belum ada tindakannya.”

Wakil Ketua DPRD DIY Janu Ismadi mengakui bahwa saat ini pihaknya memang belum bisa bergerak banyak untuk menyiapkan pengukuhan. “Semua kan tetap harus menunggu RUUK disahkan dan dikirim ke daerah,” kata Janu, yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Musyawarah DPRD DIY.

Menurut dia, kesepakatan antara Tim Asistensi RUUK dan Kementerian Dalam Negeri soal pengisian jabatan gubernur, yang sudah ada, belum cukup untuk menjadi bahan kerja. “Nanti, kalau ternyata masih banyak poin yang beda, malah harus mengubah banyak, itu tak efektif.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat RI Ganjar Pranowo menuturkan bahwa draf RUUK bisa dikebut. “Skenario awal kita akhir Agustus ini selesai karena sudah masuk tim musyawarah dan tim sinkronisasi, kok,” kata dia.

Anggota Komisi II lainnya, Edy Mihati, mengatakan, jika hanya menunggu dan tak mulai melakukan persiapan, daerah akan menghambat proses pengukuhan.

Sementara kalangan Keraton Yogyakarta sampai sekarang masih adem ayem. “Setahu saya, belum ada agenda membicarakan itu di lingkup Keraton, masih tenang-tenang saja,” kata kerabat keraton Yogyakarta, GBPH Yudhaningrat.

Adik tiri Sultan Hamengku Buwono X ini menuturkan, semestinya dilakukan perencanaan dengan pembentukan tim di dalam Keraton agar pengukuhan itu tidak molor. “Kalau ada persiapan, itu istilahnya 50 persen kemenangan sudah kita kantongi.”

Masalahnya, kata Kepala Dinas Kebudayaan DIY ini, sejumlah kerabat juga masih sibuk dan berada di luar Yogyakarta. GBPH Prabukusumo, misalnya, sebagai Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia DIY, mendampingi atlet Pekan Olahraga Nasional di Riau selama Agustus. Sementara adik kandung Sultan, GBPH Joyokusumo, akan melaksanakan ibadah umrah pada Agustus mendatang.

PRIBADI WICAKSONO

Berita lain:
Ahok Diserang Akun @cinta8168

Dahlan Iskan Disindir Komnas HAM: Bisanya Urus Tol

Polisi Akhirnya Berani Stop FPI

Ma''ruf Amin Sarankan Pemilih Islam Coblos Foke

Baru Tiga Hari Buka, Warung Dahlan Iskan Tutup


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

6 hari lalu

Yogyakarta International Airport atau bandara YIA di Kulon Progo. Dok. Istimewa
Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.


Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

14 hari lalu

Raja Keraton Yogya Sri Sultan HB X saat melaunching Museum Kereta Keraton Yogyakarta yang kini berganti nama menjadi Kagungan Dalem Wahanarata Selasa (18/7). Dok.istimewa
Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.


Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

40 hari lalu

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X (kiri) dan  Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY di Istana Negara, Jakarta, Senin 10 Oktober 2022. Presiden Joko Widodo melantik Sri Sultan Hamengku Buwono X dan KGPAA Paku Alam X sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY masa jabatan 2022-2027 sesuai dengan Undang-Undang No. 13/2012 tentang Keistimewaan DIY. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.


60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

46 hari lalu

Tarian Beksan Trunajaya membuka Pameran Abhimantrana, Upacara Adat Keraton Yogyakarta yang digelar 9 Maret hingga 25 Agustus 2024. (Dok. Istimewa)
60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat


Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

47 hari lalu

Tarian Beksan Trunajaya membuka Pameran Abhimantrana, Upacara Adat Keraton Yogyakarta yang digelar 9 Maret hingga 25 Agustus 2024. (Dok. Istimewa)
Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.


Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

27 Februari 2024

Tradisi Ngapem Ruwahan digelar warga di Yogya sambut Ramadan. (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta mengajak saling memaafkan dan persiapan mental sebelum ibadah puasa Ramadan.


Safari Politik Hadi Tjahjanto Usai Jadi Menko Polhukam: Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X

26 Februari 2024

Menko Polhukam yang baru dilantik, Hadi Tjahjanto berjabat tangan dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. TEMPO/Subekti.
Safari Politik Hadi Tjahjanto Usai Jadi Menko Polhukam: Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X

Usai dilantik menjadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto langsung melakukan sejumlah safari politik. Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X.


Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

14 Februari 2024

Kawasan Titik Nol Kilometer, ujung Jalan Malioboro Yogyakarta tampak lengang saat pelaksanaan Pemilu pada Rabu siang, 14 Februari 2024. (Tempo/Pribadi Wicaksono)
Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

Susana berbeda terlihat di kawasan wisata Kota Yogyakarta saat Pemilu. Kawasan yang biasanya ramai oleh wisatawan tampak lengang.


Istana Bilang Jokowi Selalu Terbuka untuk Bertemu Megawati

13 Februari 2024

Presiden Joko Widodo (kedua kiri) bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (kedua kanan) bersama istri Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas di Keraton Yogyakarta, Senin, 2 Mei 2022. ANTARA FOTO/HO/Biro Pers Setpres/Lukas
Istana Bilang Jokowi Selalu Terbuka untuk Bertemu Megawati

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan Jokowi terbuka bertemu Megawati untuk kebaikan dan kemajuan bangsa.


Diwarnai Berbagai Aksi Jelang Pemilu, Sultan HB X Dorong Warga Jaga Yogyakarta Tetap Adem

12 Februari 2024

Gubernur DIY Sri Sultan HB X saat deklarasi damai Pemilu 2024 di Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Diwarnai Berbagai Aksi Jelang Pemilu, Sultan HB X Dorong Warga Jaga Yogyakarta Tetap Adem

Gerakan menjaga Yogyakarta damai dalam Pemilu 2024 telah dirintis Sultan Hamengku Buwono X sejak Oktober lalu.