TEMPO.CO, Milan - Sekelompok investor Cina membeli saham salah satu klub terbesar di Italia Inter Milan. Tak dijelaskan berapa persen saham yang dibeli oleh para pengusaha Cina tersebut. Namun, kabar yang dilansir kantor berita Reuters menyebutkan bahwa Cina akan menjadi pemegang saham terbesar kedua di klub bola Negeri Spageti itu.
Selain pembelian saham, kesepakatan yang dicapai adalah China Railway Construction Corp. mendapatkan proyek pembangunan stadion baru Inter Milan.
Hasrat investor Cina membeli saham Inter Milan merupakan bagian dari dorongan pemerintah beberapa tahun belakangan ini agar mereka aktif mengejar aset di luar negeri. Beberapa aset yang telah dibeli oleh investor Cina antara lain perusahaan makanan sereal Weetabix oleh China Bright Food. Juga pembelian perusahaan film di Amerika Serikat AMC Theatres. Keduanya dibeli pada Mei 2012.
Menurut website Inter Milan yang dilansir pada Rabu, 1 Agutus 2012, kendati para pengusaha Cina memiliki saham di Inter, namun keluarga Moratti tetap sebagai pengendali klub. Dalam pernyataan itu tak disebutkan nilai saham yang dijual dan jumlah saham yang dilepas ke pengusaha Cina.
"F.C. Internazionale menyambut baik kehadiran investor baru," demikian isi pernyataan tersebut tanpa menyebutkan siapa para pengusaha Cina dimaksud. Inter juga menyebutkan bahwa mereka bakal memiliki stadion baru yang akan dibangun oleh China Railway Construction. "Seluruh pembangunan kelar pada 2017."
Sebuah situs berita Caixin, Kamis, 2 Agustus 2012, melaporkan, China Railway Construction akan membayar US$ 600 juta (sekitar Rp 5,7 triliun) untuk ditukar dengan 15 persen saham di klub. Sedangkan majalah berita keuangan Cina dalam laporannya tidak menyebutkan China Railway Construction merupakan bagian dari grup investor di Inter Milan. Hingga saat ini, belum ada keterangan dari pihak perusahaan atau grup investor Cina mengenai jual beli saham itu.
Kesepakatan jual beli saham antara Inter Milan dengan pengusaha dari daratan Cina merupakan yang pertama kali terjadi, meskipun pembelian saham klub oleh pengusaha asing bukanlah yang pertama. Los Angeles Times dalam laporannya menulis, tahun lalu Dodgers menerima fulus senilai US$ 1,2 miliar (Rp 11,3 trilun) setelah saham tim Liga Baseball Amerika Serikat ini dibeli investor Cina. Data yang dimiliki Reuters menunjukkan, pada 2010, sejumlah pengusaha Cina menawar kepemilikan saham klub bola Liverpool. Sedangkan di Hong Kong, pada 2009, pengusaha Carson Yeung membeli klub bola Birmingham City.
REUTERS | CHOIRUL
Terpopuler:
BWF Diskualifikasi Delapan Atlet Badminton
Didiskualifikasi, Atlet Bulu Tangkis Ini Pensiun
Buat Apa Bonus yang Didapat Triyatno?
Pellegrino Tahu Soal Indonesia dari Media Sosial
Perkuat Timnas, Ponaryo dan Firman Diancam Klubnya
Eko Yuli dan Triyatno ''Angon'' Kambing Bareng
Triyatno Sumbang Medali Perak Olimpiade
Cucu Ratu Elizabeth Sumbang Medali Perak
Tantowi/Liliyana Mohon Doa Rakyat Indonesia
Atlet Panahan Indonesia Lolos ke Babak 16 Besar