TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa yang dialami pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Meiliana Jauhari, didiskualifikasi dari Olimpiade London 2012, merupakan kejadian pertama dalam sejarah Olimpide. Sepanjang sejarah bulu tangkis dipertandingkan di Olimpiade Barcelona 1992 hingga terakhir di Beijing 2008, tak pernah terjadi kasus seperti ini.
"Ini baru pertama kali terjadi karena ini format baru. Selama ini menggunakan format gugur bukan penyisihan grup," kata Kepala Pelatih Ganda PBSI Christian Hadinata saat dihubungi Tempo, 2 Agustus 2012.
Legenda bulu tangkis yang aktif bertanding 1971-1986 ini mengakui jika permainan tidak wajar sering terjadi dalam permainan bulu tangkis. Tetapi, biasanya, hal ini terjadi di ajang pertandingan khusus bulu tangkis seperti Super Series, bukan ajang Olimpiade.
Kali ini, menurut Christian, Badminton World Federation (BWF) bertindak tegas karena permainan tidak wajar itu terjadi di ajang pertandingan olahraga bergengsi seperti Olimpiade. "Harusnya diantisipasi dan berhati-hati, dalam Olimpiade harus lebih waspada," ujarnya.
BWF sendiri, lanjut Chritian, seharusnya juga mengantisipasi terjadinya kecurangan dengan menerapkan sistem yang tepat. Misalnya, pada kejuaraan Piala Thomas-Uber, juara grup langsung di tempatkan di atas sedangkan runner up diundi lagi untuk menentukan musuhnya. "Jadi tidak bisa memilih siapa lawannya,"
Christian menyayangkan kejadian yang dialami Greysia/Meiliana. Ganda putri yang saat ini menjadi andalan Indonesia itu sebenarnya diharapkan bisa membawa pulang medali, minimal perunggu.
BWF mendiskualifikasi delapan atlet ganda putri dari Olimpiade London, termasuk Greysia/Meiliana, sebab diduga melakukan manipulasi hasil pertandingan, agar mendapat undian yang menguntungkan pada babak sistem gugur.
Peristiwa ini terjadi pada laga Grup C yang berlangsung di Wembley Arena, Selasa 31 Juli 2012. Pasangan nomor satu dunia asal Cina, Wang Xiaoli/Yu Yang, berupaya untuk kalah saat melawan pasangan Korea Selatan, Jung Kyung-eun/Kim Ha-na, agar tidak menjadi juara grup karena tidak ingin bertemu pasangan asal Cina lainnya, Tian Qing/Zhao Yunlei, di semifinal.
RINA WIDIASTUTI
Berita terkait:
Hadapi Diskualifikasi, Ini Curhat Greysia/Meiliana
Tontowi/Liliyana Mohon Doa Rakyat Indonesia
Tim Indonesia Terima Didiskualifikasi
Didiskualifikasi, Atlet Bulu Tangkis Ini Pensiun
BWF Diskualifikasi Delapan Atlet Badminton