TEMPO.CO, Beijing - Salah satu pengguna dengan pengikut terbanyak situs microblogging Sina Weibo, Twitter ala Cina, meminta maaf setelah posting-nya memicu perdebatan seputar olimpiade. Melalui akunnya yang diikuti ratusan ribu pengikut di Cina itu, Kaifu Lee yang adalah mantan bos Google Cina, mem-posting rincian kontak pelatih renang Amerika Serikat, John Leonard.
Leonard sebelumnya lantang bicara pada media. Ia meragukan prestasi Ye Shiwen, perenang Cina yang meraih medali emas. Ia menduga Shiwen mengonsumsi dopping karena kecepatannya berenang pada nomor 400 meter gaya ganti campuran itu terlalu fantastis. Shiwen mengukir prestasi dunia dengan kecepatan 4 menit dan 28,43 detik.
Komentarnya seketika membuat marah publik Cina. Melalui akun Twitternya, Lee menulis "Semua serangan tak kenal lelah pada dasarnya dari John Leonard. Dia adalah kepala asosiasi pelatih renang AS dan bahkan tidak berafiliasi dengan tim Olimpiade AS," tulisnya.
"Semua organisasi resmi kini telah mengkonfirmasi Ye Shiwen bersih. John Leonard harus minta maaf," tulisnya, kemudian dilanjutkan dengan, "Berikut adalah latar belakang dan rincian kontaknya. Jika Anda ingin menghubungi dia, saya sarankan menggunakan pendekatan beradab dan faktual."
Posting terakhir inilah yang menuai kecaman balik. Lee segera menghapus rincian kontak Leonard, tapi pesan sebelum dihapus sudah di-retweet lebih dari 14.000 kali.
Lee mengatakan, kontak informasi John Leonard, termasuk rumah, alamat kantor, nomor telepon, dan alamat e-mail, sudah ada dalam domain publik.
BBC | TRIP B
Terpopuler:
Djoko Susilo Ancam Perkarakan KPK Panwaslu Miliki Video Rhoma Irama Ceramah SARA
Didiskualifikasi, Atlet Bulu Tangkis Ini Pensiun
Rhoma Irama Terancam Penjara 3 Bulan
Jokowi-Ahok ''Dekat'' dengan Rhoma Irama
6 Skandal Terburuk dalam Sejarah Olimpiade
Rhoma Irama: Saya Hanya Berdakwah
Dipanggil Panwaslu, Rhoma Irama Minta Jadwal Ulang