TEMPO.CO, Jakarta - Meski sudah tujuh kali halte Transjakarta ditembaki, polisi sampai sekarang belum menyampaikan perkembangan hasil penyelidikan mereka kepada pengelola Transjakarta. “Kami sudah laporkan sejak awal, tapi sampai sekarang tidak ada informasi dari mereka,” kata Kepala BLU Transjakarta Muhammad Akbar, Ahad, 5 Agustus 2012.
Akbar menyayangkan penanganan kasus ini yang dinilainya berjalan lambat. Ia berharap kasus kriminal tersebut segera ditindaklanjuti, dan pelakunya ditangkap. Apalagi, modus pelaku sudah terlihat. “Polanya selalu sama, sejak penembakan pertama hingga sekarang,” katanya. Dari sejumlah kesaksian, diketahui bahwa penembakan terjadi pada tengah malam, menggunakan senapan angin, dan mengendarai sedan silver.
Akbar meminta polisi menyelidiki kasus ini dengan serius, karena kepentingan publik yang jadi taruhannya. "Siapapun pelakunya, harus dipahami bahwa halte adalah milik masyarakat. Masyarakat Jakarta sendiri yang dirugikan. Mereka yang menunggu bus di halte setiap hari," katanya.
Semua halte yang rusak ini pun harus diperbaiki dengan menggunakan anggaran daerah. BLU Transjakarta mengalokasikan dana Rp 20 juga untuk perbaikan di setiap halte.
ATMI PERTIWI
Berita Terpopuler:
Pintu KPK Digembok, Pengamanan Siaga
KPK: Langkah Polisi Persulit Kami
Perenang Keturunan Jawa, Idola Baru Belanda
KPK Siap Layani Tantangan Polisi
SBY Sampaikan Hal Penting di Cikeas Sore Ini
Begini Jaringan Pornografi Anak Itu Terendus
SBY Salahkan Pemberitaan Media Soal Rohingya
Polisi Bersenjata Serbu Rumah Miley Cyrus
Jaringan Pornografi dan Kanibalisme Anak Terkuak
Rhoma Irama: Tak Akan Ada Penggalangan Massa